Berita Sumut

Kunjungi Mess Pemprov di Jogja, Gubernur Edy Rahmayadi Minta Mahasiswa Sumut Diberikan Harga Murah

Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi berkunjung ke Mess Pemprov Sumut di Sleman, Yogyakarta, meminta agar mahasiswa mendapat harga murah menginap di sana.

HO/Tribun Medan
Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi berkunjung ke mess Pemerintah Provinsi Sumut (Pemprovsu) di Jalan Pogung Kidul, Sinduadi, Kecamatan. Melati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (10/12/2022). 

TRIBUN-MEDAN.com, YOGYAKARTA - Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi berkunjung ke Mess Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut di Jalan Pogung Kidul, Sinduadi, Kecamatan Melati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (10/12/2022). 

Pada kesempatan itu, Edy Rahmayadi menekankan untuk memberi harga semurah-murahnya bagi mahasiswa Sumut.

Baca juga: Ini Daftar UMK 32 Kabupaten dan Kota di Sumatera Utara yang Sudah Ditetapkan Gubernur Edy Rahmayadi

"Walau gedung mess ini baru dan cantik, jangan beri harga yang mencekik mahasiswa Sumut, yang ada di sini. Ini dibuat memang untuk memfasilitasi mahasiswa kita yang berkuliah di Yogyakarta. Berikan harga semurah-murahnya, kita tidak ambil untung di sini," ujar Edy Rahmayadi, Sabtu (10/12/2022).

Namun, katanya, para mahasiswa tersebut harus tetap mengikuti peratura yang telah dibuat, jangan sampai berbuat sesuka hati, tanpa mengikuti aturan yang telah dibuat Pemprov Sumut.

Edy Rahmayadi Cek Kamar Mess Pemprov di Sleman
Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi berkunjung ke mess Pemerintah Provinsi Sumut (Pemprovsu) di Jalan Pogung Kidul, Sinduadi, Kecamatan. Melati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (10/12/2022).

Yakni mahasiswa tidak boleh pulang terlalu malam. Terlebih bagi mahasiswa yang sama sekali tidak mengenal Yogyakarta.

Untuk Itu, ia memerintahkan pengurus mess, untuk memberlakukan jam malam.

Mahasiswa harus benar-benar disiplin mengikuti aturan yang dibuat.

Edy Rahmayadi pun bercerita, bahwa ada orang tua mahasiswa dari Siantar mengadu kepada orang nomor satu di Pemprov Sumut itu, memberi tahu anaknya meninggal di Yogyakarta.

"Mengadu bapaknya, katanya anaknya berprestasi, meninggal karena berantam di Malioboro tengah malam, kami cek sama Kapolda, ternyata anaknya memang berprestasi. Untuk itu kita buat aturan mahasiswa baru tidak boleh keluar malam, nanti kalau di sudah tau situasi Jogja, ya boleh-boleh saja," ucapnya.

Kemudian, Edy Rahmayadi meminta kepada pihak pengelolah mess untuk memberikan, harga yang berbeda kepada tiap mahasiswa.

Jika keluarga mahasiswa itu dari keluarga kurang mampu, diberikan harga semampunya saja.

Edy Rahmayadi mencontohkan, jika anak tukang becak berbeda dengan harga anak Gubernur.

"Masak sama harganya, anak Gubernur dengan anak tukang becak bayarnya. Ya bedalah, kalau anak Gubernur bayarnya lebih mahal, anak tukang becak yang murah la. Subsidi silanglah," katanya.

Sementara itu, Plt Kepala Biro Umum Zulkifli mengatakan sangat setuju dengan subsidi silang yang direncakan Gubernur Edy Rahmayadi.

"Saya sangat setuju dengan kata-kata Gubernur tadi, jadi keluarga kurang mampu tidak terbebani lagi. Saya juga berharap gedung yang baru mampu membantu para mahasiswa Sumut yang kuliah di sini, kamarnya kan bagus, jadi para mahasiswa bisa dengan nyaman tidur atau belajar di dalam kamar," kata Zulkifli.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved