Bom Bunuh Diri
Getir, Firasat Tak Baik Kakak Aiptu Sofyan, Polisi Korban Bom Bunuh Diri Astana Anyar
Aiptu (Anumerta) Sofyan satu-satunya anggota kepolisian yang meninggal dalam insiden bom bunuh diri Polsek Astana Anyar. Ini pengakuan kakak korban.
Almarhum meninggalkan istri dan tiga anak.
Korban Luka
Sebanyak 11 orang menjadi korban ledakan bom bunuh diri dalam kejadian tersebut.
Sebelas orang itu terdiri dari 10 anggota polisi dan satu warga sipil.
Baca juga: Terekam Kamera CCTV Seorang Ibu Buang Bayinya ke Tong Sampah di Terminal, Videonya Viral di Medsos
Dari 10 orang anggota polisi tersebut, satu di antaranya meninggal dunia bernama Aiptu Sofyan.
"Sebelas orang jadi korban, terdiri dari 10 anggota polisi dan satu orang anggota meninggal dunia atas nama Aiptu Sofyan."
"Sembilan masih dalam luka-luka, akibat serpihan dari ledakan tersebut," ujar Kapolda Jabar, Irjen Pol Suntana, Rabu, dikutip dari Tribun Jabar.
Sementara satu warga sipil yang turut menjadi korban luka yakni Nurkhasanah.
Kepolisian akan melakukan pemeriksaan lokasi, pemeriksaan jenazah termasuk sidik jari untuk memastikan identitas dari pelaku bom tersebut.
"Data pelaku bom bunuh diri sedang kami identifikasi dan akan kami cross check dengan hasil pemeriksaan hasil sidik jari yang didapatkan sesudah TKP," katanya.
Suntana menambahkan barang bukti yang bisa diamankan adalah sebuah motor warna biru yang digunakan oleh pelaku.
Pelat nomor motor tersebut adalah AD dan ada tulisan di kertas pada motor pelaku.
Sosok Pelaku Bom Bunuh Diri
Polisi memastikan pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar adalah Agus Sujatno.
Dia adalah mantan napi teroris kasus bom panci di Cicendo beberapa waktu lalu.
Jaringan teroris yang terlibat dalam bom bunuh diri ini adalah Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bandung dan Jawa Barat.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Aiptu-Sofyan-Gugur-Akibat-Bom-Meledak-di-Polsek-Astana-Anyar-9-Anggota-Polisi-Lainnya-Terluka.jpg)