Brigadir J Ditembak Mati

Berikut Ini 5 Momen Majelis Hakim Ragukan Kesaksian Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf

Ketua Majelis Hakim Wahyu Iman Santosa yang memimpin persidangan beberapa kali menyampaikan peringatan karena terdapat beberapa keterangan Ricky

Editor: AbdiTumanggor
Tangkapan layar YouTube Kompas TV/Ninuk
Hakim Wahyu Iman Santoso blak-blakan mengatakan tidak percaya dengan kesaksiaan Ricky Rizal Wibowo dalam kasus pembunuhan Brigadir Pol Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J). (Tangkapan layar YouTube Kompas TV/Ninuk) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Persidangan lanjutan terdakwa kasus dugaan pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J), Bharada Richard Eliezer, di Pengadilan Negeri Jakarta pada Senin (5/12/2022) diwarnai dengan sikap hakim yang meragukan keterangan 2 saksi, Bripka Ricky Rizal Wibowo dan Kuat Ma'ruf.

Ketua Majelis Hakim Wahyu Iman Santosa yang memimpin persidangan beberapa kali menyampaikan peringatan karena terdapat beberapa keterangan Ricky dan Kuat yang dianggap tidak sesuai dengan kronologi perkara pembunuhan Yosua.

Bahkan Hakim Wahyu juga sempat meminta supaya Ricky dan Kuat tidak berbelit-belit serta jujur dalam memberikan keterangan.

Berikut ini sejumlah momen peringatan dari Hakim Wahyu kepada Ricky dan Kuat saat menyampaikan keterangan sebagai saksi dalam persidangan Richard Eliezer.

1. Kalian buta dan tuli!

Hakim menyindir Kuat Ma'ruf, asisten rumah tangga Ferdy Sambo, yang mengaku tidak mengetahui apakah atasannya ikut menembak Yosua saat peristiwa berdarah di rumah dinas di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada 8 Juli 2022 lalu.

Menurut hakim, keterangan Kuat sama dengan Ricky yang juga mengaku tidak melihat apakah Sambo ikut menembak Yosua.

"Saya tidak melihat Bapak menembak Yosua," jawab Kuat. "Bahasa kamu sama dengan Ricky, ya kan, 'saya tidak tahu, tidak dengar'," singgung Hakim dengan nada tinggi.

"Tadi sudah dipraktikkan sama saudara Richard. Beridirnya RE (Richard Eliezer sama RR (Ricky Rizal enggak jauh, tapi karena kalian buta, dan tuli, jadi saudara enggak denger dan enggak lihat, kan gitu yang saudara sampaikan," kata Hakim.

"Tidak begitu Yang Mulia," timpal Kuat.

"Terus gimana?" cecar Hakim.

"Kalau Pak Sambo nembak, mungkin. Kan saya udah ketutupan, tinggal liat kakinya saja kalau dari tempat saya," jelas Kuat.

"Iya, terserah saudara tapi faktanya saat ditanya soal penembakan oleh Anggota Polres Jaksel saudara bisa jawab dengan tuntas. Apa skenario itu, kan begitu," singgung Hakim.

2. Singgung naluri polisi Ricky Rizal

Hakim Wahyu turut mempertanyakan naluri Ricky yang seorang polisi saat melihat Kuat membawa pisau dan mengejar Yosua di rumah pribadi Ferdy Sambo di Magelang, Jawa Tengah, pada 7 Juli 2022. Sebab sehari setelah kejadian di Magelang itu, Yosua tewas ditembak di rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved