Bak Tak Ada Takutnya, Kuat Maruf Tantang Hakim Datangkan Provos yang Memeriksa Dirinya

Hakim Ketua, Wahyu Iman Santoso, lalu menanyakan kepada Kuat terkait identitas anggota Provos yang melakukan pemeriksaan.

HO
Kesaksian Kuat Maruf membuat hakim geram. Majelis hakim yang diketuai Wahyu Santoso senggak Kuat Maruf karena banyak menjawab tidak tahu, tidak melihat, dan tidak mendengar.  

Tak lama kemudian, Kuat mendengar Susi berteriak dari lantai dua.

"Susi teriak 'Ibu! Ibu!'"

Dengan segera, dia kembali ke lantai dua menuju kamar Putri.

Dia pun membuka sedikit pintu kamar itu dan melihat Putri menangis di kamarnya.

Kondisi Putri saat itu disebut Kuat tergeletak di lantai sembari menangis.

Di samping Putri, dilihatnya Susi menangis kencang.

"Saya lihat ibu menangis tapi tidak ada suaranya. Susi menangis kenceng gitu," kata Kuat.

Dia kemudian meminta bantuan Susi untuk mengangkat Putri.

"Posisinya Susi memeluk (Putri), saya dari belakang," katanya.

Begitu dibaringkan, Putri disebut Kuat sempat menangis ketakutan.

Setelah itu, Putri meminta ponselnya untuk menelpon ajudan Sambo, Bripka Ricky Rizal.

"HP mana HP? Ricky mana?" Kata Kuat mengingat ucapat Putri saat itu.

Kemudian Putri juga menyebut nama Yosua.

"Yosua sadis sekali," ujar Putri, diceritakan oleh Kuat.

Mendengar ucapan demikian, Kuat langsung menyarankan agar Putri melapor ke Ferdy Sambo.

"Setelah itu saya bilang 'Ibu harus lapor bapak',"

Kemudian dia pun meminta agar Susi menutup semua pintu Rumah Magelang pada saat itu.

"Saya bilang ke Susi: tutup pintu semua," ujarnya.

(*/ Tribun-Medan.com)

Sumber: Grid.ID
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved