Viral Medsos

TERJAWAB Kenapa Jepang Keluarkan Peringatan Dini Tsunami Akibat Erusi Gunung Semeru Jawa Timur

Dampak erupsi Gunung berapi Semeru di Jawa Timur sempat membuat Badan Meteorologi Jepang mengeluarkan peringatan dini akan terjadi tsunami.

Editor: AbdiTumanggor
Dok BNPB
Awan panas guguran (APG) Gunung Semeru terpantau dari CCTV Pos Pantau PVMBG Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu (4/12/2022) pukul 06.30 WIB. 

Menurut dia, secara resmi surat pemberlakuan status tanggap darurat bencana segera dikeluarkan Minggu hari ini.

"Saya telah berkeputusan akan memberlakukan status tanggap darurat bencana selama 14 hari kedepan, secara resmi suratnya akan dikeluarkan nanti dan akan langsung saya tanda tangani," ucap dia.

Bupati yang akrab disapa Cak Thoriq ini tengah fokus melakukan evakuasi terhadap warga yang terdampak dan melakukan asesmen dampak adanya erupsi tersebut.

Kendati demikian, hingga saat ini belum ada laporan adanya korban jiwa atas tragedi erupsi gunung tertinggi di Pulau Jawa ini. "Korban jiwa, sampai saat ini belum kami terima laporan adanya korban jiwa, namun ada yang perlu ditangani medis, termasuk ada bayi yang lahir prematur tapi sudah kami tangani," tambah dia.

Peringatan di zona merah Sementara itu, Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati memberi peringatan keras kepada warga yang berada di zona merah erupsi Gunung Semeru untuk segera mengosongkan tempat.

Petugas akan diterjunkan untuk melakukan evakuasi paksa jika warga tidak segera meninggalkan kawasan zona merah. "Kami peringatkan, warga di Zona merah untuk segera meninggalkan tempat, kalau masih ngeyel petugas akan kita turunkan untuk membantu evakuasi," kata dia.

Ada dua desa yang masuk dalam kategori zona merah di kawasan Gunung Semeru yakni Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, dan Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.

Sejumlah titik pengungsian sudah disiapkan Badan Penanggulangan Bencana Daearh (BPBD) Lumajang yaitu Balai Desa Supiturang, Balai Desa Supiturang, Balai Desa Oro-oro Ombo, Balai Desa Penanggal, Balai Desa Tumpeng, dan SMP Pronojiwo.

"Dibagi dua sektor ya titik pengungsian, yang sebelah barat ada di Pronojiwo, dan yang timur di Candipuro, koneksitas sementara masih terputus karena jembatan dan jalur alternatif curah kobokan tertimbun material vulkanik," jelas dia.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menaikkan status Gunung Semeru dari sebelumnya Level 3 atau Siaga menjadi Level IV atau Awas terhitung pukul 12.00 WIB. Sebab, suplai magma di Gunung Semeru relatif tinggi. Eruption rate-nya terlihat dari hampir setiap hari Semeru ini meletus dan terjadi akumulasi material vulkanik di puncak.

PVMBG merekomendasikan agar tidak ada aktivitas dalam radius 17 kilometer di Besuk Kobokan dan Kali Lanang sejauh 19 kilometer.

Kepala PVMBG Hendra Gunawan mengatakan, berdasarkan data terdapat perbedaan suplai magma secara kualitatif lebih besar dibandingkan sebelumnya. "Ini yang menjadi alasan PVMBG untuk meningkatkan status dan meningkatkan jarak aman," kata dia.

(*/tribun-medan.com/kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tanggap Darurat Erupsi Semeru, Warga Diimbau Kosongkan Daerah Radius 19 Kilometer hingga Tinggalkan Zona Merah"

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved