Berita Sumut

HKI Komitmen Lanjutkan Konstruksi Tol Trans Sumatera, Ungkap Tantangan Bangun Tol Binjai-Brandan

Di proyek Tol Binjai-Brandan Zona II-IV, HKI harus menghadapi tantangan terkait kondisi tanah, kontur yang ekstrem dan curah hujan yang tinggi. 

HO/Tribun Medan
Presiden Jokowi disela-sela peresmian Jalan Tol Binjai-Langsa seksi I Binjai–Stabat sepanjang 11,8 kilometer, di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Jumat (4/2/2022) lalu. 

TRIBUN-MEDAN.com, LANGKAT - Jelang akhir tahun, PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) telah menyelesaikan pembangunan sejumlah ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).

Hingga dengan Triwulan III, HKI telah menyelesaikan pembangunan 60 km JTTS yakni Jalan Tol Binjai-Stabat (12 km), Jalan Tol Bengkulu-Taba Penanjung (17 km), dan Jalan Tol Pekanbaru-Bangkinang (31 km). 

Baca juga: Diproyeksikan Selesai Akhir Tahun, Ruas Tol Tebingtinggi-Indrapura Bakal Bisa Dilalui saat Nataru

Adapun per Oktober 2022, ruas JTTS yang masih dikerjakan HKI diantaranya Tol Binjai-Pangkalan Brandan Zona III-IV (Stabat-Pangkalan Brandan) atau 46 km dengan progress 48.88 persen, Tol Indralaya-Prabumulih (65 km) dengan progress 84,80 persen, dan Tol Pekanbaru-Bangkinang STA 0+000 - 9+000 (9 km) dengan progress 8,25 persen. 

Adapun di tahun 2023, sebagai kontraktor pembangunan JTTS, HKI fokus menyelesaikan ruas-ruas JTTS yang dikerjakan.

Salah satunya ruas Indralaya-Prabumulih yang diperkirakan akan selesai pada bulan Maret 2023. 

Tantangan menyelesaikan ruas-ruas JTTS ini pun bervariasi.

Di proyek Tol Binjai-Pangkalan Brandan Zona II-IV, HKI harus menghadapi tantangan terkait kondisi tanah, kontur yang ekstrem dan curah hujan yang tinggi. 

Sementara, dalam Proyek Pembangunan Jalan Tol Indralaya-Prabumulih, HKI harus mampu mengatasi tantangan terkait tanah rawa dan tanah lunak di ujung trase. 

Adapun strategi percepatan HKI untuk menyelesaikan proyek JTTS dari sisi sumber daya manusia yakni mengadakan program sekolah site operation manager (Sekan SOM) yang bertujuan meningkatkan pengetahuan personil SOM dari sisi teknis, manajerial, dan kepemimpinan.

Selain itu, HKI juga akan menggelar short course di bidang quality dan material untuk personil proyek yang bertugas di lapangan.

Selain itu, HKI juga menerapkan sejumlah strategi di berbagai bidang dalam percepatan penyelesaian proyek JTTS yakni pengadaan sumber daya yang tepat waktu dan efisien, menjaga kualitas produk akhir sesuai dengan standar mutu, pemanfaatan teknologi digital dalam konstruksi seperti BIM. 

Untuk mempercepat proses penyelesaian di lapangan, HKI menerapkan sejumlah metode konstruksi dan teknologi khusus di proyek JTTS yang dikerjakan. Yakni penggunaan alat auto level MMGPS Topcon di Proyek Tol Indralaya-Prabumulih Zona 6. 

Alat auto level MMGPS Topcon adalah alat yang menggabungkan posisi Global Navigation Satellite System (GNSS) dengan teknologi pemancar laser dari Topcon untuk menghasilkan elevasi jalan yang presisi pada mesin perkerasan jalan. 

Alat ini menjadi solusi pengaspalan berbasis 3D Topcon dimana MMGPS memberikan permukaan yang mulus dan akurat untuk aplikasi pengaspalan aspal dan beton. 

Manfaat penggunaan alat ini antara lain memberikan hasil pekerjaan dengan akurasi yang tepat sesuai gambar desain, menghindari pengulangan pekerjaan karena perbedaan desain dan hasil, memberikan perhitungan material yang akurat, mempercepat waktu pekerjaan, meningkatkan produktivitas dan efisiensi mesin serta mengurangi pekerjaan survey, stacking dan stringline. 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved