Berita Sumut
Peringatan Hari Guru Nasional ke 77, Forum Honorer Indonesia Medan: Masih Jauh Dari Kata Sejahtera
Ketua Forum Honorer Indonesia (FHI) Kota Medan, Fahrul Lubis mengatakan bahwa hingga saat ini nasib guru honorer belum sejahtera.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Meski Hari Guru Nasional sudah diperingati 77 kali, tetapi hingga kini nasib para guru, terutama guru honorer dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) masih jauh dari kata sejahtera.
Ketua Forum Honorer Indonesia (FHI) Kota Medan, Fahrul Lubis mengatakan bahwa hingga saat ini nasib guru honorer belum sejahtera.
Baca juga: Peringati Hari Guru Nasional, Gubernur Edy Rahmayadi Janji Tambah Penghasilan Guru Honorer di Sumut
"Kalau ditanya mengenai kesejahteraan guru, hingga saat ini tidak sejahtera, karena gaji guru honorer sampai hari ini masih dibayar per tiga bulan bahkan pernah hingga 6 bulan sekali, begitu juga dengan insentif," ujarnya kepada Tribun Medan, Jumat (25/11/2022) malam.
Dikatakannya, janji yang pernah diucapkan oleh Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi kepada dirinya dan Ketua FHI di daerah Sumatera Utara lainnya bahwa gubernur akan mensejahterakan guru honorer di Sumut, nyatanya tidak terealisasi.
"Sebelum menjadi Gubsu, bapak Edy Rahmayadi pernah berjanji kepada saya dan ketua FHI Sergai, FHI Batu Bara bahwa beliau akan mensejahterakan guru-guru honorer dan beliau juga pernah berjanji akan menaikan gaji guru honorer sebesar 120 ribu per lesnya," ungkapnya.
Disampaikan Fahrul, janji yang diucapkan oleh Guernur Edy Rahmayadi tidak pernah dirasakannya, karena hingga kini dirinya hanya menerima gaji sebesar 90 ribu per les.
"Dan sampai saat ini janji beliau belum terealisasikan, gaji kami masih 90 ribu per lesnya dan gajinya diberikan ketika dana BOS keluar," tutur Fahrul.
Padahal menurutnya, guru merupakan ujung tombak dari sebuah negara dan memerlukan perhatian lebih.
"Kalau tidak ada guru, maka tidak ada presiden, tidak ada doktor dan tidak ada profesor," imbuhnya.
Pada kesempatan peringatan Hari Guru Nasional ini, Fahrul berharap pemerintah dapat melakukan pengangkatan terhadap Tenaga Honorer eks Kategori II ( THK II) sebagai ASN, karena sudah mengabdi selama puluhan tahun.
"Dari tahun ke tahun harapan kami masih sama dan belum pernah terealisasikan seperti pengangkatan PNS dengan tanpa dipersulit administrasi dan lainnya, karena kami sudah mengabdi puluhan tahun," ucapnya.
"Seperti saya yang sudah menjadi guru honorer sejak tahun 2003 sampai sekarang ini, belum lagi kawan-kawan yang waktu pensiunnya sudah tinggal 1 atau 2 tahun lagi," tambahnya.
Baca juga: Hari Guru Nasional, Bobby Nasution Sebut Pemko Sudah Mendata 1.057 Guru Penggerak di Medan
Dia juga berharap kepada pemerintah daerah agar memberikan perhatian kepada nasib para guru honorer.
"Tolong lah nasib kami guru honorer ini, diperhatikan baik dalam segi penggajian ataupun membantu seperti insentif atau sertifikat yang selalu terlambat, karena pendapatan saya hanya di gaji dan uang sertifikasi," pungkasnya.
(cr10/tribun-medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Ketua-Forum-Honorer-Indonesia_Fahrul.jpg)