Laut China Selatan

Memanas di Laut China Selatan, China-Filipina Berebut Pulau Karang, AS Langsung Lakukan Hal Ini

Awalnya penjaga pantai China secara paksa menyita puing-puing roket China yang diduga ditarik oleh angkatan laut Filipina ke pulaunya di Laut China

Editor: AbdiTumanggor
facebook
Kapal coast guard Filipina yang kalah ukuran bayangi coast guard China di Laut China Selatan 

Kapal China kemudian mengerahkan perahu karet dengan personel yang secara paksa mengambil benda mengambang tersebut dengan memotong tali penarik yang melekat pada perahu karet pelaut Filipina.

Militer Filipina memutuskan untuk kembali ke pulau mereka, kata Carlos, tanpa merinci apa yang terjadi.

Mayor Cherryl Tindog, juru bicara komando barat militer Filipina, mengatakan benda logam mengambang itu tampak mirip dengan sejumlah potongan puing roket China lainnya yang baru-baru ini ditemukan di perairan Filipina.

Dia menambahkan para pelaut Filipina tidak melawan penyitaan itu. “Kami mempraktikkan toleransi maksimum dalam situasi seperti itu,” kata Tindog.

“Karena itu melibatkan objek tak dikenal dan bukan masalah hidup dan mati, tim kami memutuskan untuk kembali.”

Puing-puing logam dari peluncuran roket China, beberapa menunjukkan bagian dari apa yang tampak seperti bendera China, telah ditemukan di perairan Filipina setidaknya pada tiga kesempatan lainnya.

Roket yang diluncurkan dari pusat peluncuran ruang angkasa Wenchang di pulau Hainan China dalam beberapa bulan terakhir telah membawa bahan bangunan dan perlengkapan untuk stasiun ruang angkasa berawak China.

Melansir CNN, berbicara dalam konferensi pers reguler pada hari Senin, Mao Ning, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, juga mengkonfirmasi bahwa kapal polisi maritim China menemukan benda mengambang yang tidak diketahui di perairan yang disengketakan pada hari Minggu.

Mao membantah adanya konfrontasi dan mengatakan kepada wartawan "tidak ada yang disebut intersepsi dan penyitaan di tempat kejadian."

“Setelah mengidentifikasinya sebagai puing-puing fairing roket yang baru-baru ini diluncurkan oleh China, personel lokal pertama-tama menyelamatkan dan menarik benda terapung itu. Setelah negosiasi persahabatan antara kedua belah pihak, pihak Filipina mengembalikan benda terapung ke pihak China di tempat, dan personel China mengucapkan terima kasih kepada pihak Filipina,” kata Mao.

Wapres Amerika Serikat Kamal Harris Kunjungi Pulau yang Disengketakan

Sementara, Wakil Presiden AS Kamala Harris, Selasa (22/11/2022), mengunjungi sebuah pulau Filipina di dekat perairan yang diklaim oleh China untuk menunjukkan dukungan bagi sekutu lama AS itu dan melawan pengaruh Beijing yang berkembang di wilayah tersebut.

Harris adalah pejabat tertinggi AS yang pernah mengunjungi pulau Palawan, daratan Filipina terdekat dengan kepulauan Spratly di Laut China Selatan yang diperebutkan dengan sengit.

Beijing mengklaim kedaulatan atas hampir seluruh perairan itu dan mengabaikan putusan pengadilan internasional bahwa klaimnya tidak memiliki dasar hukum. Filipina, Vietnam, Malaysia, dan Brunei memiliki klaim yang tumpang tindih dengan China di perairan itu. Harris bertemu dengan beberapa nelayan di desa pesisir dan sejumlah anggota Garda Pantai Filipina.

Dalam pidatonya, Harris mengatakan "aturan dan norma internasional" harus ditegakkan dan keputusan pengadilan yang didukung PBB yang menolak klaim China atas Laut China Selatan harus dihormati.

Sumber: Kontan
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved