Laut China Selatan
Memanas di Laut China Selatan, China-Filipina Berebut Pulau Karang, AS Langsung Lakukan Hal Ini
Awalnya penjaga pantai China secara paksa menyita puing-puing roket China yang diduga ditarik oleh angkatan laut Filipina ke pulaunya di Laut China
TRIBUN-MEDAN.COM - Ketegangan meningkat di Laut China Selatan sejak Senin (21/11/2022).
Awalnya penjaga pantai China secara paksa menyita puing-puing roket China yang diduga ditarik oleh angkatan laut Filipina ke pulaunya di Laut China Selatan.
Hal tersebut diungkapkan oleh pejabat militer Filipina, dalam konfrontasi terbaru di laut yang disengketakan.
Melansir The Guardian, menurut Wakil Laksamana Alberto Carlos, kapal China itu dua kali memblokir kapal angkatan laut Filipina sebelum menyita puing-puing terapung yang ditariknya pada Minggu di lepas pantai pulau Thitu yang diduduki Filipina.
Dia mengatakan tidak ada yang terluka dalam insiden itu.
Insiden itu terjadi hanya beberapa jam sebelum wakil presiden AS Kamala Harris tiba di Filipina untuk melakukan pembicaraan dengan presiden Ferdinand Marcos Jr, di mana para pemimpin diperkirakan akan membahas penguatan aliansi keamanan mereka.
Berbicara menjelang pertemuan mereka pada hari Senin, Harris mengatakan AS memiliki "komitmen yang tak tergoyahkan" untuk mempertahankan aturan dan norma internasional di Laut China Selatan.
“Serangan bersenjata terhadap Filipina, angkatan bersenjata, kapal publik atau pesawat terbang di Laut China Selatan akan meminta komitmen pertahanan bersama AS dan itu adalah komitmen yang tak tergoyahkan yang kita miliki untuk Filipina,” katanya.
Kapal penjaga pantai China telah memblokir kapal pasokan Filipina yang mengirimkan pasokan ke pasukan Filipina di perairan yang disengketakan di masa lalu.
Akan tetapi, menyita objek milik militer negara lain merupakan tindakan yang lebih berani.
Insiden hari Senin adalah gejolak terbaru dalam sengketa teritorial yang telah lama memanas di perairan strategis yang melibatkan China, Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei, dan Taiwan.
Kronologi perebutan puing roket
The Guardian melaporkan, Carlos mengatakan militer Filipina, dengan menggunakan kamera jarak jauh di pulau Thitu, melihat puing-puing hanyut dalam gelombang kuat di dekat gundukan pasir yang jaraknya lebih dari 500 meter.
Mereka berangkat dengan perahu dan mengambil benda terapung itu dan mulai menariknya kembali ke pulau mereka menggunakan tali yang diikatkan ke perahu mereka.
"Ketika militer Filipina bergerak kembali ke pulau mereka, mereka melihat bahwa kapal penjaga pantai China dengan nomor haluan 5203 mendekati lokasi mereka dan kemudian memblokir jalur yang telah direncanakan sebelumnya sebanyak dua kali," jelas Carlos dalam sebuah pernyataan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/kapal-coast-guard-filipina-bayangi-coast-guard-china-di-laut-china-selatan.jpg)