Berita Sumut

Pasang Air Laut Buat Banjir Beberapa Kecamatan di Sergai Meluas, Sebanyak 34 Ribu Warga Terdampak

Plt BPBD Sergai Frits Ueki Damanik mengatakan, selain faktor hujan yang masih terus terjadi, pasang air laut turut mempengaruhi perluasan banjir

Penulis: Anugrah Nasution |
HO
Penampakan banjir dari udara di Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdangbedagai beberapa waktu lalu. 

TRIBUN-MEDAN.com, SERGAI - Banjir masih menggenangi 3 Kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat 34 jiwa masih terdampak banjir yang telah memasuki kesepuluh. 

"Sampai saat ini ada 3 Kecamatan yang masih terendam air yakni Kecamatan Sei Bamban, Sei Rampah dan Tanjung Beringin. Saat ini ada 9.000 Kepala Keluarga atau 34 ribu jiwa masih terdampak banjir," kata Pelaksana Tugas BPBD Sergai, Frits Ueki Prapanca Damanik kepada Tribun, Kamis (24/11/2022). 

Baca juga: Banjir di Sergai Memasuki Hari Kesembilan, 35 Ribu Warga Masih Terdampak, Tinggi Air Hingga Selutut

Frits mengatakan, secara keseluruhan ada 39 ribu penduduk yang terdampak banjir di 6 Kecamatan yang sudah terjadi sejak Senin (14/11/2022) kemarin.  

Namun katanya, tiga Kecamatan lainya seperti Sipispis, Tebingtinggi dan Dolok Masihul banjir telah surut sejak beberapa hari lalu. 

"Kalau total keseluruhan ada 39.054 jiwa atau 10.277 Kepala Keluarga yang terdampak banjir sejak sepuluh hari terakhir. Namun sebanyak 5 ribu jiwa yang ada di tiga Kecamatan sudah dapat melakukan aktivasi seperti biasa karena air sudah surut," ujarnya. 

First mengatakan, selain faktor hujan yang masih terus terjadi, pasang air laut turut mempengaruhi perluasan banjir

Dia mengatakan, ketinggian air akibat gelombang tinggi di pesisir pantai membuat aliran sungai Bedagai menjadi tersedat dan terus meluap membanjiri pemukiman warga. 

Hal itu yang membuat banjir di Kecamatan Sei Rampah dan Kecamatan Tanjung Beringin terus tergenang air. 

Apalagi di Kecamatan Tanjung Beringin yang ada di pesisir pantai dan dilintasi aliran Sungai Bedagai. Di sana tujuh Desa terendam air yang terus meluas. 

"Memang saat ini terjadi gelombang pasang di pesisir. Itu membuat air yang datang dari hulu melalui sungai Bedagai jadi tersedat dan akhirnya membanjiri rumah di Tanjung Beringin. Termasuk juga itu mempengaruhi banjir yang ada di Sei Rampah," katanya. 

Frits memperkirakan, banjir baru bisa surut ketika ketinggian air laut kembali normal sehingga air limpahan banjir di Sungai Bedagai bisa berjalan lancar. 

Baca juga: Musim Hujan, Bobby Nasution Perintahkan BPBD Medan Dirikan Posko Darurat di Daerah Rawan Banjir

"Diperkirakan memang hari ini terakhir terjadi pasang besar. Muda mudahan bisa segera berakhir agar air bisa berjalan lancar," katanya. 

"Untuk posko pengungsi sejauh ini ada 21 posko yang kita didirikan di tiga Kecamatan yang sampai hari terendam air," tutupnya. 

(cr17/tribun-medan.com) 

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved