Piala Dunia 2022
Enam Wasit Perempuan Ikut Berperan di Piala Dunia 2022
Di negara Timur Tengah tersebut seniman-seniman lapangan hijau akan menunjukkan sejatinya kualitas mereka untuk membawa negara mereka juara
Penulis: Perdata O Ginting S | Editor: Chandra Simarmata
Lalu, ada penalti kontroversial untuk Korea Selatan yang berhasil diselamatkan Buffon. Puncaknya setelah Ahn Jung-hwan menjadi penentu kemenangan Korea Selatan atas Gli Azzurri.
Sayang saat itu ia memperkuat klub Italia Perugia dan harus terusir dari Negeri Pizza itu. Publik sepak bola Italia tidak menerima kehadiran Ahn Jung-Hwan.
Wasit Byron Moreno kala itu dinilai banyak mengeluarkan keputusan kontroversial yang merugikan Azzurri, yang berujung dengan kekalahan 1-2 dan tersingkir.
Pertandingan tersebut kemudian menjadi topik hangat kala itu. Moreno bahkan tak bisa menghindar dari cacian warga Italia.
Pertama yang ketiga adalah enam pengadil perempuan turut ambil peran pada Piala Dunia 2022 di Qatar. FIFA telah merilis daftar 129 ofisial yang akan bertugas selama PialaDunia 2022 Qatar. Rinciannya 36 wasit utama, 69 asisten wasit, dan 24 petugas videos asistant referee atau VAR.
Dari 129 ofisial tersebut, enam di antaranya perempuan. Stephanie Frappart dari Prancis, Salima Mukansanga dari Rwanda, dan Yoshimi Yamashita dari Jepang menjadi wasit utama.
Neuza Back dari Brasil, Karen Diaz Medina dari Meksiko, dan Kathryn Nesbitt dari Amerika Serikat menjadi asisten wasit.
Pada Piala Dunia 2022, FIFA telah menyetujui penggunaan teknologi offside semi-otomatis atau Semi-Automated Offside Technology (SAOT).
Sistem berbasis artificial intelligence atau AI ini akan menggantikan VAR, yang secara manual menghubungkan garis melintasi lapangan ke pemain dan memilih kapan bola telah ditendang.
Hal tersebut dimaksudkan untuk membuat keputusan lebih cepat dan lebih akurat sekaligus memberikan visualisasi yang lebih baik untuk para penonton.
Sebuah sensor akan ditempatkan di tengah bola Piala Dunia Adidas Al Rihla untuk merekam data 500 kali per detik untuk mendeteksi saat bola telah ditendang.
Semua pemain akan dipetakan untuk membuat model AI dari posisi mereka, yaitu metode yang mirip dengan teknologi garis gawang.
Waktu yang dibutuhkan untuk membuat keputusan offside VAR harus dikurangi dari rata-rata 70 detik menjadi 25 detik, sementara penggemar di dalam stadion dan penonton lewat televisi akan diberikan animasi 3D untuk menunjukkan offside secara jelas.
FIFA telah menguji coba SAOT dalam kompetisinya selama tiga tahun terakhir, yang berpuncak pada uji coba langsung di Piala Dunia Antar klub FIFA di Qatar pada Februari lalu yang terbukti berhasil.
Alameri Zayeddari Al-Jazira adalah pemain pertama yang golnya dianulir setelah menggunakan SAOT. (perdata oktoberta ginting)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Wasit-sepak-bola-asal-Perancis-Stephanie-Frappart.jpg)