Banjir Rendam Lahan Pertanian
351 Hektare Lahan Pertanian di Deliserdang Terendam Banjir, Petani Butuh Bibit Baru
Dinas Pertanian Kabupaten Deliserdang mencatat ada 351 hektare lahan pertanian yang terendam banjir di wilayah kerjanya
Penulis: Indra Gunawan | Editor: Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.COM,DELISERDANG- Dinas Pertanian Kabupaten Deliserdang mencatat ada 351 hektare lahan pertanian di wilayah kerjanya yang terendam banjir hingga saat ini.
Adapun lahan pertanian yang terendam banjir itu berisi padi, jaging, melon dan beberapa tanaman lain.
Karena lahan pertanian rusak akibat terendam banjir, para petani yang ada di Kabupaten Deliserdang kini membutuhkan bibit yang baru.
Baca juga: Dampak Tingginya Curah Hujan, 105 Hektare Lahan Pertanian di Kecamatan Mardinding Tergenang Banjir
"Pusing juga kami, baru tiga hari nyemai (buat tapak pembibitan padi) langsung terendam banjir. Udah lonyot tapak bibit padi kami karena enggak surut-surut. Yang diharapkan dari pemerintah sekarang ini ya bibit barulah," ujar Supardi, petani asal Beringin Rabu, (23/11/2022).
Bapak dua orang anak ini mengaku, untuk saat ini air di sawahnya sudah mulai berangsur-angsur surut.
Karena itu, ia mengharapkan bantuan bibit bisa didapatkan secepatnya dari pemerintah.
Baca juga: Lahan Pertanian Warga di Kecamatan Mardinding Hancur Disapu Banjir
Informasi yang dihimpun dari Dinas Pertanian Kabupaten Deliserdang, lahan pertanian yang terendam banjir ada di berbagai kecamatan.
Untuk yang paling luas ada di Kecamatan Hamparan Perak dan Percut Seituan.
Selebihnya ada di Kecamatan Beringin, Tanjungmorawa, Galang, Sunggal dan Pagar Merbau.
Kabid Pertanian Dinas Pertanian Deliserdang, Abd. Latif Saragih mengatakan sudah ada 6 hektare lahan pertanian yang gagal panen.
Baca juga: 2.335 Hektare Sawah di Lima Kecamatan Kabupaten Sergai Rusak Terendam Banjir
"Rata-rata usia padi baru 20 sampai 25 hari tanam. Yang paling parah Kecamatan Hamparan Perak, karena di sana ada 60 hektare khususnya di Desa Tandem Hilir II," kata Abd Latif Saragih.
Latif mengatakan, sejauh ini memang ada sebagian lahan pertanian yang sudah surut namun banyak juga yang kondisinya masih terendam banjir.
Hal ini memungkinkan kalau jumlah lahan yang gagal panen bisa bertambah lagi.
Baca juga: Tangani Banjir di Sumut, Edy Rahmayadi Ingin Contoh Penanganan di Sungai Citarum
Sebab pada saat ini intensitas hujan juga masih tinggi di Kabupaten Deliserdang.
"Untuk yang gagal panen ini telah kami laporkan dan usulkan untuk dapat bantuan dari provinsi. Ada juga bantuan dari provinsi untuk bantuan Cadangan Benih Daerah (CBD). Kita buat CPCL (calon petani calon lokasi) dan nanti bantuan melalui kelompok tani," kata Latif. (dra/tribun-medan.com).
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/banjir-merusak-sawah-warga-Kabupaten-Sergai.jpg)