Gempa Cianjur

Pemerintah Ancam RS Swasta, Jika Ada yang Tolak Pasien Korban Gempa Cianjur Bakal Ada Sanksi Berat

Pemerintah daerah memberikan ultimatum ke seluruh rumah sakit swasta untuk menerima korban gempa Cianjur. 

HO
Bencana gempa bumi Cianjur mengakibatkan 46 orang tewas dan 700 luka parah. Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menurunkan tim 

Rahayu menjelaskan tren gempa susulan perlahan menurun dan frekuensi terjadinya guncangan menjadi jarang.

"Kekuatannya cenderung melemah," jelasnya dikutip dari Kompas.com.

Dalam rentang 6,5 jam (07.30-14.00), BMKG mencatat adanya gempa susulan sebanyak 14 kali.

Kepala BMKG Pusat Dwikorita Karnawati mengungkapkan, gempa susulan diprediksi akan berkurang atau berhenti dalam 4 hari ke depan atau Sabtu (26/11).

Perkiraan tersebut, jelas Dwikorita, berdasarkan tren perhitungan gempa yang semakin menurun.

"BMKG memperhitungkan 4 hari lagi insyaallah gempa sudah semakin berkurang, berhenti, itu doa kita. Ini dari hasil tren perhitungan," jelasnya kepada Kompas TV, Selasa.

Ia mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan menjauhi wilayah yang terdapat lereng untuk menghindari potensi longsor.

Selain itu, warga juga diimbau untuk menjauhi bangunan yang sudah retak karena berpotensi roboh jika terjadi gempa susulan.

Berhenti Pada Empat Hari Kemudian

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan susulan Gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat akan berkurang intensitasnya atau berhenti dalam 4 hari ke depan, atau pada Sabtu (26/11/2022).

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan prakiraan tersebut berdasarkan tren gempa susulan usai gempa pusat yang melanda Senin (21/11) kemarin.

"BMKG memperhitungkan 4 hari lagi insyaallah gempa sudah semakin berkurang, berhenti, itu doa kita. Ini dari hasil tren perhitungan," tuturnya kepada Kompas TV, Selasa (22/11).

Ia menjabarkan, gempa susulan sempat terjadi dengan kekuatan mencapai Magnitudo 4,2 dan 4. Namun, guncangan selanjutnya rata-rata berkekuatan di bawah Magnitudo 4.

Sebelumnya diberitakan, Dwikorita mengimbau masyarakat untuk mewaspadai efek gempa susulan, terutama di daerah lereng bukit. Pasalnya, gempa tersebut berpotensi dapat menimbulkan longsor.

Terlebih, Jawa Barat masih dalam kondisi musim hujan dengan intensitas yang semakin meningkat. BMKG memprediksi puncak hujan terjadi pada Desember atau Januari 2023.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved