Transformasi Berkelanjutan Jadi Kunci Laba BRI Tumbuh 106,4 Persen
BRI mengungkapkan, penerapan transformasi berkelanjutan secara konsisten menjadi pendorong utama kinerja positif perseroan pada kuartal III-2022.
TRIBUN-MEDAN.COM - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mengungkapkan, penerapan transformasi berkelanjutan secara konsisten menjadi pendorong utama kinerja positif perseroan pada kuartal III-2022.
Hal tersebut dibuktikan melalui keberhasilan BRI dalam mencatatkan laba bersih hingga Rp 39,31 triliun atau tumbuh triple digit 106,4 persen year-on-year (yoy) dalam sembilan bulan pertama 2022. Keberhasilan ini didapat BRI dengan menerapkan transformasi melalui cetak biru BRIvolution 2.0 sejak awal pandemi.
Direktur Utama (Dirut) BRI Sunarso mengatakan, transformasi berkelanjutan yang ditempuh membuat BRI menjadi lebih efisien, sekaligus semakin fokus pada sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sebagai backbone utama bisnis perseroan.
Ia optimistis BRI dapat terus tumbuh dan semakin tangguh dalam melihat peluang serta tantangan bisnis ke depan.
“BRI menatap akhir 2022 serta menyambut 2023 tetap dengan optimisme yang tinggi, tetapi dengan kewaspadaan yang tinggi pula. Artinya, kami optimistis, tapi tidak terlena, kami tetap waspada,” ucap Sunarso dalam keterangan persnya, Senin (21/11/2022).
Oleh karenanya, lanjut dia, BRI akan terus melakukan transformasi secara berkelanjutan untuk mempertahankan kinerja yang prominen dan dapat terus tumbuh secara sehat dan semakin tangguh.
Sunarso mengatakan bahwa komitmen BRI dalam menumbuhkembangkan UMKM juga mengalami peningkatan.
Hal tersebut, kata dia, dapat dilihat dari portofolio kredit UMKM BRI yang mencapai 84 persen dari total kredit.
“Kredit sektor UMKM yang dikucurkan perseroan pada kuartal III-2022 mencapai sebesar Rp 935,86 triliun atau tumbuh 9,83 persen yoy,” jelas Sunarso.
Adapun total kredit BRI secara konsolidasian mencapai Rp 1.111,48 triliun atau tumbuh 7,92 persen
Dengan pertumbuhan kredit yang positif, Sunarso menjelaskan, aset BRI Group mampu meningkat 4 persen yoy menjadi Rp 1.684,6 triliun pada kuartal III-2022.
Menurutnya, hal tersebut dapat diraih dengan diimbangi kinerja yang prominen dan terus tumbuh secara sehat melalui manajemen risiko yang baik. Hal ini sebagaimana tercermin dari rasio kredit macet atau non-performing loan (NPL) BRI secara konsolidasian yang berada di level 3,09 persen.
“Komitmen BRI untuk terus memperbesar porsi pembiayaan kepada segmen UMKM merupakan bukti nyata bahwa kami untuk terus mendorong pemulihan dan pertumbuhan perekonomian nasional,” imbuh Sunarso.
Selain itu, lanjut dia, BRI juga berperan aktif memberdayakan dan mendorong UMKM untuk terus tumbuh. Hal ini bertujuan untuk membuka dan memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat, mengingat 97 persen lapangan pekerjaan disediakan oleh segmen UMKM.
Kinerja positif lainnya
Pada kesempatan tersebut, Sunarso menjelaskan, kinerja positif yang dituai perseroan dari transformasi berkelanjutan lainnya adalah terkait dengan efisiensi bisnis.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Direktur-Utama-PT-Bank-Rakyat-Indonesia-Sunarso.jpg)