Kisah Pilu Wanita Korban Kekerasan Seksual WNA China, Area Sensitifnya Harus Dijahit, Kasus Ngendap

Menurut LK, pelaku tinggal di apartemen di Taman Anggrek dan mengajaknya bertemu di sana.

"Saya menolak, saya bilang ketemu di mal nya saja di dekat apartemen dia. Tapi dia bilang kalau makan di mal kan cuma 30 menit karena masih Covid. Jadi dia ngajak ketemu di apartemennya," ujar LK.

LK mengaku akhirnya datang ke apartemen pelaku dan saat itu pelaku sedang memasak makanan.

"Saya juga bantu siapkan makanan untuk makan malam. Kita akhirnya makan dan ngobrol di meja makan," kata LK.

Menurut LK sejak awal dalam obrolannya dengan pelaku, ia menunjukkan bahwa dia datang hanya untuk berteman dan tidak ada maksud lain.

"Namun waktu saya pamit pulang, dia kayak kesal gitu. Saya bingung ini orang kenapa. Tutup pintunya begitu, sepertinya dia gak senang, karena saya ada cerita mantan pacar saya yang baik," kata LK.

LK lalu berkomunikasi kembali dengan pelaku dan menanyakan kenapa WNA China itu seperti marah waktu dirinya pulang.

Ia mengaku agak merasa bersalah telah membuat WNA China itu kesal.

Akhirnya kata LK, pelaku mengajak bertemu lagi di apartemennya. "Dia minta dibuatkan udang rebus saja karena bumbunya gak ribet," kata LK.

LK akhirnya datang ke apartemen pelaku meski agak telat dari janjinya. "Waktu itu saya gak makan dan duduk di sofa yang sebelahan dengan meja makan. Dia yang makan," katanya.

Setelah pelaku selesai makan, kata LK, pelaku langsung menghampiri ke hadapannya yang sedang duduk di sofa. Pelaku katanya langsung hendak menciumnya.

"Saya menolak. Karena saya shock gitu kan dan dia bukan pacar saya," kata LK.

Setelah ditolak, katanya pelaku agresif hendak menyetubuhinya.

"Buat saya itu brutal. Hal itu memalukan dan memilukan buat saya," katanya.

LK mengaku pakainnya dibuka secara paksa. Meski berontak katanya pelaku makin emosi hingga akhirnya LK lari ke toilet.