Sidang Ferdy Sambo

Motif Pelecehan Semakin Lemah, Kuat Maruf Sebut Cuma Putri dan Yosua yang Tahu Peristiwa 7 Juli

Misteri motif pelecehan seksual yang disebut dialam Putri Candrawathi masih belum ada bukti. 

HO
Kuat Maruf menjadi orang kepercayaan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di dalam mengurus rumah tangga.  

TRIBUN-MEDAN.com - Misteri motif pelecehan seksual yang disebut dialam Putri Candrawathi masih belum ada bukti. 

Putri menuduh Yosua melecehkannya pada 7 Juli 2022 di Magelang. Semantara, para terdakwa lain seperti Ricky Rizal dan Bharada E tak ada melihat pelecehan yang terjadi. 

Kuat Maruf yang juga sudah ditetapkan sebagai terdakwa mengaku hanya melihat Yosua turun mengedap-edap dari lantai dua. 

Hanya Putri yang mengungkapkan Yosua melecehkannya di kamar. Lalu memberitahu suaminya, Ferdy Sambo. Sehingga, Ferdy Sambo merencanakan pembunuhan. 

Hal inilah yang menjadi dasar Ferdy Sambo membunuh Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Pengacara Kuat Maruf, Irwan Irawan mengatakan bahwa kliennya mengakui tidak melihat peristiwa pelecehan seksual yang dialami Putri. Dia hanya melihat gerak-gerik mencurigakan Brigadir J.

"Dia tidak melihat peristiwanya. Cuma dia menduga ada kejadian yang dilakukan oleh terduga Yosua ini, karena dia yang dilihat turun dari lantai dua gitu," kata Irwan kepada wartawan, Selasa (15/11/2022).

Baca juga: Siksa Tahanan Sampai Mati, Dewa Peranginangin Anak Bupati Langkat Nonaktif Cuma Dituntut 3 Tahun

Baca juga: Bencana Cristiano Ronaldo Pulang ke Manchester United, Kini Siap Hengkang Cari Klub Baru

Irwan menambahkan Kuat Maruf hanya sempat memerintahkan ART Ferdy Sambo, Susi untuk memeriksa keberadaan Putri di kamar lantai atas.

Saat itu, Putri sudah dalam kondisi tergeletak di depan kamar.

"Pada saat Susi ke atas, dia sudah lihat Ibu ini sudah tergeletak di depan kamar, bersandar di pakaian kotor yang mau dicuci. Seperti itu yang dia ketahui," jelasnya.

Karena itu, Irwan menuturkan insiden pelecehan seksual itu masih belum diketahui kebenarannya.

Dia bilang, hanya Putri dan Brigadir J yang mengetahui soal ada tidaknya pelecehan seksual.

"Tapi peristiwa pelecehan sebenarnya yang terjadi kan hanya sisa berdua yang tahu, Ibu Putri sama Yosua. Yang lain tidak ada yang melihat peristiwa itu, peristiwa yang di dalam kamar, nggak ada yang dilihat. Seperti itu aja ceritanya, Kuat sama sekali tidak melihat," tukasnya.

Diketahui Brigadir J menjadi korban pembunuhan berencana yang diotaki Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022 lalu.

Brigadir J tewas setelah dieksekusi di rumah dinas Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved