Berita Sumut

Banjir di Langkat Mulai Berangsur Surut, Kini Hanya Merendam Tiga Kecamatan

Banjir yang merendam beberapa kecamatan di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, berangsur-angsur mulai surut. 

Tribun Medan/Muhammad Anil Rasyid
Suasana banjir di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, di tiga kecamatan, sudah berangsur-angsur surut, Kamis (10/11/2022).      

TRIBUN-MEDAN.com, LANGKAT - Banjir yang merendam beberapa kecamatan di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, berangsur-angsur mulai surut. 

Saat ini setidaknya tinggal tiga kecamatan yang terdampak banjir. Adapun ketiga kecamatan tersebut yaitu, Kecamatan Hinai, Kecamatan Tanjung Pura, dan Kecamatan Babalan

Hal ini pun dibenarkan olek Kepala Pelaksana Harian (Kalaska) BPBD Langkat, Irwan Sahri saat dikonfirmasi wartawan Tribun Medan, Kamis (10/11/2022). 

Baca juga: Ribuan Rumah di Langkat Terendam Banjir, Dampak Hujan dan Sungai Meluap

"Ada sebanyak lima desa yang saat ini masih terdampak banjir di Kecamatan Tanjung Pura. Dari lima desa itu sebanyak 838 KK yang terdampak," ujar Irwan. 

Lanjut Irwan, debit yang air banjir yang menggenangi ratusan KK sudah mulai berkurang atau surut. 

"Ketinggian debit air bervariasi antara 10-50 sentimeter. Air sudah mulai surut dan warga masih dapat beraktivitas terbatas," ujar Irwan. 

Sedangkan itu, Kecamatan Hinai saat ini yang terdampak banjir sebanyak tiga desa. Adapun ketiga desa itu, Desa Cempa 420 KK, Desa Muka Paya 58 KK, dan Desa Batu Melenggang 180 KK. 

"Tinggi debit air di Kecamatan Hinai bervariasi antara 30-50 sentimeter. Air juga sudah berangsur surut," ujar Irwan.

Terakhir Kecamatan Babalan, sebanyak dua desa yang saat ini juga masih terdampak banjir. Kedua desa tersebut yaitu, Desa Pelawi Selatan 53 KK, dan Desa Securai Utara 35 KK. 

"Tinggi air bervariasi antara 30-50 sentimeter, dan masyarakat masih dapat beraktivitas seperti biasa," ujar Irwan. 

Kemudian, Irwan menambahkan saat ini hujan dengan intensitas jarang atau ringan, sehingga debit air sungai mulai menurun dan air yang masuk ke pemukiman warga sudah berkurang dan berangsur surut.

Sementara untuk Kecamatan Tanjung Pura disebabkan air mengalir perlahan ke saluran pembuangan, sehingga air masih menggenangi pemukiman warga.

"Debit air sungai Batang Serangan saat ini mulai menurun, dan proses penyedotan air di waduk Kecamatan Tanjung Pura yang dibuang langsung ke sungai Batang Serangan masih berlangsung," ujar Irwan. 

Saat ini pihak BPBD menurut Irwan, masih terus berkoordinasi dengan TNI dan Polri untuk keamanan rumah warga yang ditinggal oleh warga yang mengungsi.

Baca juga: Banjir di Langkat Semakin Meluas, Kini Rendam Lima Kecamatan, Berikut Penjelasan Kalaska BPBD

Tak hanya itu, pihak juga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Langkat melalui puskesmas untuk pelayanan kesehatan di pos pengungsian dan warga yang membutuhkan pelayanan kesehatan.

"Dan Memonitor prakiraan cuaca dan peringatan dini dari website BMKG dan menyampaikan kepada pihak kecamatan atau pihak desa. Serta Melaksanakan posko siaga bencana di kantor BPBD Langkat dan pos pengungsian," tutup Irwan.

(cr23/tribun-medan.com)


 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved