NBA
Cantik, Tegas Berwibawa Hingga Pemain Segan, Inilah Deretan Wasit Perempuan di NBA
Musim 2022-2023, NBA menugaskan sebanyak 98 wasit, sebanyak sepuluh di antaranya perempuan. Selain berparas cantik, para wasit ini tegas berwibawa.
Penulis: T. Agus Khaidir | Editor: T. Agus Khaidir
Tanggal 15 November 2018, bersamaan dengan Ashley Moyer-Gleich, NBA mengumumkan promosi Natalie Sago sebagai wasit ‘officiatif staff’.
Musim 2022-2023 menjadi musim keempatnya, dan sejauh ini, Sago telah memimpin lebih dari 170 pertandingan. Termasuk di antaranya menjadi bagian dari wasit-wasit yang ditunjuk memimpin pertandingan Rising Stars and All-Star Saturday Night at NBA All-Star 2022 di Cleveland.
Jenna Schroeder
Termasuk juga dalam angkatan ‘2018'. Jenna Schroeder bersama-sama Ashley Moyer-Gleich dan Natalie Sago dipromosikan NBA sebagai wasit ‘officiatif staff’ setelah sebelumnya bertugas beberapa tahun di NBA G League (dua musim) dan WNBA (tiga musim).
Ia juga pernah memimpin pertandingan-pertandingan di berbagai kompetisi mahasiswa selama hampir tujuh tahun.
Schroeder lahir di Flint, Michigan, 27 September 1985. Masa-masanya di kampus lebih banyak dihabiskan di lapangan atletik. Ia tergabung di tim basket juga, bermain untuk Oakland University dan Saginaw Valley State University.
Namun aktivitas-aktivitasnya di luar kampus, membuat kariernya sebagai atlet tidak berlanjut. Sebelum mulai merintis jalan sebagai wasit basket, Jenna Schroeder pernah serius menekuni profesi bartender.
Bahkan ketika sudah mulai menjejakkan kaki di kompetisi-kompetisi di bawah naungan NBA pun dia masih tetap bekerja sebagai tukang campur minuman beralkohol di bar.
“Saya di bar, menjadi bartender, lalu pergi ke lapangan memimpin pertandingan. Lalu pulang, dan mengulang siklus yang sama, sampai beberapa tahun. Sampai NBA memberikan promosi kepada saya. Promosi yang tidak bisa saya tolak. Saya perempuan, dan sekarang berada di NBA. Saya kira ini bukan kesempatan yang mudah didapat,” katanya dalam wawancara yang dikutip situs NBA.com.
Kesempatan, kata orang, jarang datang dua kali. Menjadi wasit di NBA jelas bukan perkara gampang. Terutama bagi perempuan. Musim ini, NBA menaikkan status empat wasit, dua di antaranya perempuan yakni Cheryl Flores dan Dannica Mosher.
Akankah mereka menjadi awal dari gelombang ketiga keberadaan wasit perempuan di NBA? Sebelum wasit-wasit perempuan pada gelombang kedua (dan barangkali akan datang yang ketiga), NBA telah memberi kesempatan promosi kepada Dee Kantner dan Violet Palmer.
Lahir pada 3 Mei 1960, Kantner menjadi wasit perempuan pertama di NBA. Ia memulai karier pada 1997 setelah berkutat di ajang basket NCAA sejak 1984. Kantner ditunjuk sebagai wasit di Kejuaraan Dunia FIBA tahun 1998 dan Olimpiade 2000.
Ia meninggalkan NBA pada tahun 2002 dan konsentrasi sebagai wasit (sekaligus ketua komisi wasit) di WNBA.
Setelah Kantner, NBA membuka pintu pada wasit perempuan bernama Violet Renice Palmer. Mengenakan nomor punggung 12, Palmer pertama kali memimpin pertandingan NBA pada 25 April 2006 antara Indiana Pacers dan New Jersey Nets (kini Brooklyn Nets).
Palmer dikenal dengan ketegasannya. Satu di antara aksinya yang paling fenomenal adalah tatkala menengahi keributan pemain pada pertandingan Miami Heat versus Toronto Raptors di Toronto’s Skydome (kini bernama Rogers Centre), 10 April 1998.
Dengan berani Palmer mengadang Alonzo Mourning, bintang Heat yang memang dikenal temperamental.
Itulah deretan wasit perempuan yang bertugas di NBA, kompetisi basket paling gemerlap, sekaligus paling sengit di dunia.
Kompetisi yang dipenuhi oleh pemain bintang dengan beragam tingkah polah. Namun wasit-wasit ini mampu menunjukkan bahwa di lapangan, mereka adalah pengadil yang mesti mendapatkan hormat.(ags)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/wasitcewekkompilasi.jpg)