Kasus Penyerangan
Fakta-fakta Bripda Tito Tampubolon, Baru Lulus hingga Kabur dari Barak untuk Mabuk dan Serang RS
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, mengatakan, Bripda Tito tak terima disebut satpam oleh satpam rumah sakit RS Bandung.
"Hasil pemeriksaan yang dilakukan, keterangan yang diberikan itu ada bahasa atau kata-kata dari seseorang sekuriti atau perawat rumah sakit itu bahwa 'Samanya kita sekuriti, samalah kita sekuriti'," kata Kabid Humas Polda Sumut menirukan.
Hadi mengatakan, penyerangan terhadap pegawai RS Bandung itu ada dua gelombang.
Pertama, sekitar enam orang pukul 05:00 WIB termasuk Tito mendatangi RS Bandung. Namun disini mereka cuma melihat Wanda, salah satu pria yang hadir merebut perawat RS yang ia kunci di kamar hotel.
Disinilah Wanda dianiaya hingga babak belur.
Kemudian setelah itu segerombolan teman Bripda Tito datang lagi ke lokasi namun dilerai warga.
"Setelah dilerai oleh petugas warga mereka pulang."
Kronologi Versi Kepolisian
Kepolisian menyebut Bripda Tito kabur dari barak.
Setelah kabur dari barak ia pergi ke tempat hiburan malam bersama tiga teman wanitanya untuk mabuk-mabukan.
Setelah mabuk mereka pun beranjak ke sebuah Hotel di Jalan Gajah Mada Medan dan memesan dua kamar.
Satu kamar diduga digunakan Bripda Tito bersama kekasihnya dan satunya lagi disisi oleh Ayu dan temannya.
Kemudian Bripda Tito mengunci pintu kamar dari luar dengan dalih keduanya mabuk dan dikhawatirkan buat onar.
Kemudian salah satu wanita bernama Ayu, perawat RS Bandung menghubungi sekuriti mengaku disekap.
Disinilah awal mula pengeroyokan perawat bernama Wanda.
Saat mengeluarkan Ayu dari kamar hotel ternyata pihak RS Bandung sekitar empat orang sempat cekcok dengan Bripda Tito.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Bripda-Tito-Tampubolon.jpg)