Pemko Medan
Pada Pertemuan Ke-5 IMT GT, Wakil Wali Kota Medan Aulia: Pemerintah Dukung Sustainable Development
Di bidang transportasi, telah dikembangkan angkutan massal berbasis jalan (Bus Rapid Transit) dan merencanakan pembangunan Light Rail Transit (LRT).
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Pemko Medan telah melakukan beberapa langkah penting guna mendukung pembangunan berkelanjutan (sustainable development).
Di bidang transportasi, telah dikembangkan angkutan massal berbasis jalan (Bus Rapid Transit) dan merencanakan pembangunan Light Rail Transit (LRT).
Kemudian, penerapan teknologi Intelligent Transportation System (ITS) di 86 persimpangan jalan dan 4 Area Traffic Control System (ATCS) yang dinilai berhasil meredam kemacetan dan perlambatan lalu-lintas sehingga dapat mengurangi emisi karbon yang dihasilkan kendaraan.
Hal ini disampaikan Wali Kota Medan Bobby Nasution diwakili Wakil Wali Kota Medan H Aulia Rachman saat menghadiri Pertemuan The Fifth Indonesia Malaysia Thailand Growth Triangle (IMT GT) Green Cities Mayor Council (GCMC) Meeting Tahun 2022, di Hotel Adimulia Jalan Diponegoro Medan, Selasa (1/11/2022).
Aulia Rachman selanjutnya menjelaskan, Pemko Medan melalui Dinas Perhubungan Kota Medan telah menetapkan E-Parking di 87 koridor jalan di Kota Medan.
Penerapan E-Parking ini, jelasnya, bertujuan untuk mendorong pemanfaatan digitalisasi sekaligus mencegah terjadinya kebocoran dari sektor perparkiran.
Sebagai kota besar ketiga di Indonesia, imbuhnya, Wali Kota ingin menjadikan Kota Medan sebagai smart city. “
Untuk itu perlu dilakukan perubahan sistem, salah satunya pembayaran retribusi parkir yang selama ini tunai menjadi nontunai,” kata Aulia Rachman.
Selain penerapan E-parking, Aulia Rachman kemudian mengungkapkan, Pemko Medan juga telah melakukan pemasangan 17.086 Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) hemat energi serta 300 LPJU tenaga surya.
Dikatakannya, pemasangan ini merupakan implementasi dari Green City Action Plan 2035 Kota Medan di sektor transportasi dan energi hijau.
"Mengenai persampahan, Pemko Medan terus berupaya untuk membangun TPS 3R (Reuse, Reduce, Recycle) sekaligus mempromosikan pemilahan sampah di rumah tangga. Implementasi waste to energy juga terus dikaji yang paling sesuai dengan karakteristik Kota Medan. “Harapannya di tahun 2024, Kota Medan sudah memiliki tempat pembuangan akhir sampah (TPA) yang beroperasi dengan sistem sanitary landfill,” ungkapnya.
Di sektor pendidikan, ungkap Aulia, terdapat 48 sekolah di Kota Medan sebagai Sekolah Adiwiyata dimana baik lingkungan fisik dan kurikulum pendidikan sudah memperhatikan aspek-aspek lingkungan hidup.
Kemudian, terangnya, Pemko Medan telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp 200 miliar rupiah setiap tahunnya guna mencapai luasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) 20 persen atau 4.587 hektar hingga tahun 2042.
Dihadapan seluruh peserta IMT GT, Aulia juga menjelaskan, Kota Medan adalah pusat perekonomian regional terpenting di Pulau Sumatera dan sebagai pusat dari kawasan metropolitan Mebidangro (Medan, Binjai, Deli Serdang dan Karo) yang memiliki fungsi dan peranan strategis sebagai pintu gerbang utama bagi perdagangan, jasa, dan keuangan regional / internasional di kawasan barat Indonesia.
Oleh karenanya, kata Aulia Rachman, Pemko Medan tentunya menyambut baik digelarnya Pertemuan ke-5 IMT GT GCMC Meeting.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Foto-bersama-IMT-GT.jpg)