SIDANG FERDY SAMBO
EKSPRESI Kaget Ferdy Sambo Saat Ibunda Brigadir J Rosti Simanjuntak Singgung Kisah Yusuf-Potifar
Rosti hadir untuk memberikan keterangan sebagai saksi dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Selasa.
Namun, kata Rosti, Putri justru membiarkan, bahkan ikut merencanakan pembunuhan Yosua dan kini melempar fitnah ke putranya.
"Jadi, Bu, sadarlah. Terlalu kejam, terlalu kejam seorang Ibu melihat, mengetahui, mendengar. Nggak mungkin Ibu nggak mengetahui (pembunuhan Yosua)," ucap Rosti.
"Ibu diberi Tuhan hati nurani, tapi hati nurani Ibu sudah sia-sia, sudah mati!" lanjutnya.
Rosti lantas bertanya, bagaimana perasaan Putri jika putranya diperlakukan sama seperti dia dan Sambo memperlakukan Yosua.
Ibunda Yosua itu yakin, Putri dan suaminya tak akan terima. Oleh karenanya, Rosti meminta Putri dan Sambo bertobat dan memohon ampun atas perbuatan mereka yang keji.
"Segeralah sadar, bertobatlah dan berkata jujurlah di dalam kasus ini," kata Rosti.
Kenapa Ibunda Yosua menyinggung Potifar, Bagaimana Kisahnya?
Sosok Potifar adalah kisah dari zaman Mesir kuno.
Seorang tuan asal Mesir yang memiliki budak bernama Yusuf.
Kisah ini ditulis dalam Kitab Kejadian 39.
Dikisahkan, Yusuf itu manis sikapnya dan elok parasnya.
Selang beberapa waktu istri Potifar memandang Yusuf dengan birahi.
Bahkan sempat diajak tidur bersama.
Tetapi Yusuf menolak dan berkata kepada istri tuannya itu: "Dengan bantuanku tuanku itu tidak lagi mengatur apa yang ada di rumah ini dan ia telah menyerahkan segala miliknya pada kekuasaanku. Bahkan di rumah ini ia tidak lebih besar kuasanya daripadaku, dan tiada yang tidak diserahkannya kepadaku selain daripada engkau, sebab engkau istrinya. Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?".
Walaupun dari hari ke hari perempuan itu membujuk Yusuf, Yusuf tidak mendengarkan bujukannya itu untuk tidur di sisinya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/ferdy-sambo-dan-putri-candrawathi-dinasehati-orangtua-brigadir-j.jpg)