Kasus Stunting
Pemprov Sumut Targetkan Angka Stunting Turun 14 Persen pada Tahun 2024, Beri Tablet Penambah Darah
Pemprov Sumut targetkan angka stunting turun sebesar 14 persen pada tahun 2024. Saat ini mulai bagi tablet penambah darah
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menargetkan angka prevalensi stunting turun sebesar 14 persen pada tahun 2024.
Target ini sesuai dengan target nasional pada tahun 2024 yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo.
Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Ismail Lubis mengatakan untuk melakukan pencegahan stunting sejak dini, pihaknya memulai tindakan dari remaja putri.
Baca juga: Kapolrestabes Medan Dikukuhkan Sebagai Bapak Asuh Anak Stunting Kota Medan
"Pemprov sudah mulai memberikan tablet tambah darah untuk remaja putri dan menyosialisasikan agar mereka tidak menikah muda," kata Ismail, Senin (31/10/2022).
Menurutnya, seseorang yang menikah muda belum siap mental dalam mengasuh anaknya. Anak bisa saja mendapat pola asuh yang salah dan mengakibatkan pertumbuhan yang tidak bagus.
"Yang mau menikah juga harus ikuti bimbingan pra-nikah, karena di situ nanti akan diberikan informasi tentang stunting juga," tambahnya.
Ismail menyebut, prevalensi stunting Sumatera Utara (Sumut) kini berada pada angka 25,8 persen. Selain itu, kata Ismail, pihaknya juga melakukan intervensi sensitif dan spesifik untuk mengurangi angka stunting.
Baca juga: Angka Stunting di Kota Medan Hanya 300 anak, Terbanyak di Kecamatan Medan Belawan
Adapun berbagai kegiatan intervensi sensitif di antaranya, pemberian makanan pendamping dan tambahan bagi ibu dan anak, penyediaan sumber air bersih, sanitasi, pemberian tablet penambah darah kepada para remaja maupun ibu hamil, hingga pemberian informasi mengenai stunting kepada masyarakat.
"Intervensi tersebut tidak kami kerjakan sendiri, kami juga bekerja secara sinergi bersama dinas lain seperti Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Sumut, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Sumut dan dinas-dinas terkait lainnya," kata Ismail.
Menurut Ismail, angka stunting akan cepat turun apabila dikerjakan secara bersama sama. Karena banyak faktor penyebab stunting, yang tidak bisa diselesaikan hanya oleh Dinas Kesehatan.
Baca juga: Dalam Dua Bulan Angka Stunting Turun, Wakil Wali Kota Aulia: Berkat Semangat Kolaborasi Wali Kota
"Misalnya pemenuhan sanitasi yang baik, tentunya membutuhkan kontribusi perangkat daerah maupun instansi lain," ucapnya.
Disampaikannya, 1.000 hari pertama kehidupan seorang anak merupakan fase yang sangat penting.
Dalam 1000 hari tersebut menentukan baik tidaknya pertumbuhan anak selanjutnya.
Untuk itu, Ismail mengimbau para ibu dan calon ibu yang sedang hamil, untuk rutin datang ke Posyandu atau fasilitas kesehatan untuk mengecek anak maupun kandungannya.
"Jika berat badan anak kurang saat lahir, ibu-ibu jangan enggan datang ke Posyandu untuk mendapat bantuan dari tenaga kesehatan di sana," pungkasnya.(cr14/tribun-medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Kepala-Dinkes-Sumut-Ismail-Lubis-saat-diwawancara-beberapa-wkatu-lalu.jpg)