Berita Medan

Pemko Pastikan Desain Renovasi Gapura Perbatasan Kota Medan Tampilkan Model Kekinian dan Ikon Melayu

Wali Kota Bobby Nasution selaku orang nomor satu di Pemerintah Kota Medan terus berupaya menata ibu kota Sumut menjadi lebih indah dan menarik.

Penulis: Anisa Rahmadani |
Tribun Medan/Anisa Rahmadani
Sejumlah pekerja membongkar gapura di kawasan Kampung Lalang yang menjadi batas atau pintu masuk ke Kota Medan dari Deliserdang dan Binjai. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Wali Kota Bobby Nasution selaku orang nomor satu di Pemerintah Kota Medan terus berupaya menata ibu kota Sumut menjadi lebih indah dan menarik.

Teranyar, Bobby Nasution baru saja merobohkan gapura selamat datang di kawasan Kampung Lalang yang menjadi pintu masuk menuju Kota Medan dari Kabupaten Deliserdang dan Kota Binjai.

Tak hanya itu, dua gapura lainnya, yakni yang berada di Jalan Sisingamangaraja (batas Medan-Tanjungmorawa, Kabupaten Deliserdang) dan gapura di Jalan Jamin Ginting (batas Medan-Tuntungan, Kabupaten Deliserdang) turut menjadi perhatian Bobby Nasution untuk dilakukan peremajaan.

Baca juga: Perobohan Tugu Perbatasan di Kampung Lalang Timbulkan Kemacetan, Ini Kata Kasatpol PP Kota Medan

Melalui Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang (DPKP2R) Kota Medan, pemugaran ketiga gapura ini dimaksudkan demi menghadirkan suasana baru bagi wajah Kota Medan.

Peremajaan itu juga tanpa bermaksud menghilangkan ornamen melayu yang selama ini sudah menjadi salah satu ikon Kota Medan.

Perobohan gapura di jembatan Kampung Lalang yang dilakukan Pemko Medan bikin macet arus lalu lintas, Rabu (12/10/2022)
Perobohan gapura di jembatan Kampung Lalang yang dilakukan Pemko Medan bikin macet arus lalu lintas, Rabu (12/10/2022) (TRIBUN MEDAN/HUSNA FADILLA TARIGAN)

Kadis PKP2R Kota Medan Endar Sutan Lubis menegaskan, nantinya di tiga gapura tersebut tetap akan menampilka nuansa melayu. Bahkan, tanjak (topi atau ikat kepala khas Melayu), tepak dan keris Melayu akan ditempatkan di gapura tersebut.

“Tidak ada ikon Melayu dihilangkan. Kami akan tempatkan tanjak, tepak dan keris Melayu di gapura yang terletak di Medan Amplas dan Jalan Gatot Subroto. Desainnya sudah disiapkan dan bisa dilihat nanti bagaimana hasilnya,” tegas Endar.

Selanjutnya, Endar mengungkapkan, pihaknya juga akan menempatkan ornamen dari tujuh etnis lainnya sebagai bentuk penghormatan sekaligus menggambarkan jika Kota Medan adalah kota yang multikultural.

Kemudian, menghadirkan gambar bangunan yang juga jadi ikon Kota Medan seperti Masjid Raya dan Istana Maimun.

“Pengerjaan gapura tersebut akan segera dilakukan dan ditargetkan selesai akhir Desember 2022. Untuk desain pembangunan gapura sendiri banyak perubahan dari sebelumnya. Arsiteknya model monokrom atau kekinian,” ungkapnya.

Baca juga: Gapura Parapat Dibongkar Pemkab Simalungun, Warga Singgung Ikon Pariwisata Kota Parapat

Sementara itu  untuk gapura di Medan Tuntungan, jelas Endar, akan menonjolkan ciri khas Suku Karo dengan ornamen seperti replika Rumah Jabo, atau Soko Sopo Angin, Tumbuk Lada dan lainnya.

Nantinya, juga akan dibuat kolam, air mancur dan taman yang bisa dimanfaatkan sebagai rest area sekaligus tempat bermain keluarga.

“Diangkatnya ciri khas adat atau Suku Karo di gapura Kawasan Medan Tuntungan untuk menghormati Guru Patimpus yang merupakan pendiri Kota Medan dan ia adalah putra Karo bermarga Sembiring Pelawi,” pungkasnya.

(cr5/tribun-medan.com)

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved