SIDANG FERDY SAMBO
Kasus Pembunuhan Berencana Brigadir J, Ada Campur Tangan Tuhan Terkait Penemuan Barang Bukti Penting
Sidang kedua ini menghadirkan empat terdakwa pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua Hutabarat (Brigadir J), yakni Ferdy Sambo, Putri Candrawathi
Dari rumah Baiquni, polisi menyita laptop yang digunakan menonton rekaman CCTV pos satpam. Tapi laptop sudah pecah terbelah dua. Hard disk bahkan hancur seperti bekas dicincang benda tajam. DVR CCTV pun menghilang.
Saat tim hendak balik kanan, istri Baiquni mendadak muncul dari dalam rumah. Ia menghampiri personel tim khusus sambil membawa kotak hard disk eksternal.
“Ini enggak sekalian dibawa?” Kata istri Baiquni seperti ditirukan seorang penyidik. Ia lantas menyerahkan perangkat penyimpanan data itu kepada penyidik. Saat tiba di Mabes Polri, Tim Khusus membuka isi memori eksternal itu. Menurut seorang penyidik, Tim terperanjat ketika mengetahui isinya. Di sana ada dokumen rekaman CCTV pos satpam yang selama ini mereka cari.
“Seperti ada tangan Tuhan dalam penyelidikan ini,” ucap seorang penyidik kepada Tempo dengan girang.
Kamera pengawas itu berada persis di seberang rumah dinas Ferdy Sambo. Rekaman tersebut menjadi bukti mutakhir untuk menegaskan Ferdy, Richard, Ricky dan Kuat, termasuk Putri, merencanakan pembunuhan Brigadir J.
Baca juga: AKHIRNYA Putri Candrawathi Menjawab Isu Penembak Ketiga Brigadir J, Pengakuan Baru Bharada E
Dari rekaman itu terlihat Putri masuk ke rumah dinas pukul 17.16 WIB naik mobil Lexus B-1-MAH diiringi Ricky dan Kuat.
Brigadir J dan Bharatu Prayogi Iktara, ajudan Ferdy Sambo yang lain, hanya sampai teras pekarangan.
Pukul 17.21 WIB, Ferdy Sambo datang dengan menumpang Lexus B-3194-RFP. Ia berhenti ketelah melewati sekitar lima meter dari pagar rumah. Saat Ferdy Sambo turun, Prayogi melihat pistol Ferdy jatuh. Ferdy yang sudah mengenakan sarung tangan hitam memungut pistol itu.
Ia tiba sekitar dua menit setelah ketibaan Putri ke rumah itu. Saat Ferdy hendak masuk ke rumah, pistol HS-9 yang dibawanya terjatuh. Dalam reka ulang 30 Agustus kemarin, Ferdy Sambo memeragakan menjatuhkan pistol Glock-26.
Seorang ajudan bernama Romer, yang saat ini berstatus saksi, terlihat buru-buru memungut dan menyerahkannya. Rekaman CCTV ini juga menguatkan dugaan polisi sebelumnya bahwa Brigadir Yosua dieksekusi di ruang tamu. Video ini juga yang menguatkan polisi menjadikan Putri Candrawathi sebagai tersangka pembunuhan.
Rekaman itu memperkuat dugaan polisi bahwa Brigadir J dieksekusi di ruang tamu. Video itu juga menjadi bukti dugaan keterlibatan Putri Candrawathi dalam perkara pembunuhan berencana ini.
Tanpa sengaja ikut membongkar skenario busuk Ferdy Sambo, istri Kompol Baiquni Wibowo ternyata berhenti kerja dari perusahaan mentereng ini. Foto terkininya sampai disembunyikan.
Kompol Baiquni memang tertutup dalam memberikan informasi keluarganya. Dia jarang mengunggah foto kehidupan keluarganya. Itu sebabnya, sangat sedikit media online yang berhasil membongkar kehidupan pribadi anak buah Ferdy Sambo itu.
Maklum, Kompol Baiquni pernah menjadi anggota intelijen Satgassus Merah Putih yang pernah dipimpin Irjen Ferdy Sambo. Namun, Berdasarkan pantauan dari akun Facebook milik Kompol Baiquni Wibowo, diketahui bahwa ia memiliki seorang istri bernama Dhania Choirunnisa.
Kompol Baiquni Wibowo dan Dhania Choirunnisa menikah pada tanggal 18 Mei 2014, atau sekitar 8 tahun yang lalu.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Kolase-Brigadir-J-Bharada-E-dan-rumah-dinas-Irjen-Ferdy-Sambo.jpg)