Penukaran Uang Baru Mencapai Rp 223 Miliar, Lebih Banyak melalui Perbankan

Ada pun BI membuat panjang uang lebih bervariasi untuk memudahkan penyandang tuna netra membedakan pecahan uang.

Penulis: Angel aginta sembiring | Editor: Eti Wahyuni
HO
Salah seorang warga menunjukkan uang baru di acara Car Free Day (CFD) Pekan QRIS Nasional (PQN) 2022, di kawasan Lapangan Merdeka, Kota Medan, Minggu (21/8/2022). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Penukaran uang rupiah tahun emisi 2022 telah mencapai Rp 223 miliar selama periode Agustus hingga September 2022.

Kepala Perwakilan BI Sumut, Doddy Zulverdi menyampaikan, sebagian besar pengedaran uang kertas disalurkan melalui perbankan sebanyak 89 persen dari seluruh transaksi outflow, Rabu (12/10/2022).

KPwBI Provinsi Sumut juga telah melakukan kas keliling sebanyak 15 kali untuk mempercepat pengedaran uang rupiah di wilayah Sumatra Utara.

Seperti diberitakan sebelumnya, BI meluncurkan tujuh pecahan uang kertas rupiah baru pada Jumat 19 Agustus 2022 yang terdiri dari pecahan Rp 100 ribu, Rp 50 ribu, Rp 20 ribu, Rp 10 ribu, Rp 5.000, Rp 2.000, dan Rp 1.000.

Doddy mengatakan, respons masyarakat di lapangan menunjukkan bahwa pecahan uang baru yang paling diminati ada tiga, yaitu pecahan Rp 1.000, Rp 2.000, dan Rp 5.000.

Baca juga: Ribuan Warga Medan Ikuti Car Free Day, Antusias Lakukan Penukaran Uang Baru

Disampaikannya, berdasarkan pecahan uang rupiah, nominal Rp 2.000 yang paling banyak beredar yaitu sebanyak 2,25 juta lembar. Diikuti pecahan Rp 5.000 dan Rp 1.000 yang mendominasi pengedaran uang rupiah kertas tahun emisi 2022, yaitu sebanyak 2,24 juta.

Tiga pecahan uang baru tersebut diminati karena memiliki ukuran lebih kecil daripada uang tahun emisi sebelumnya. Sebab, ukuran dan desain uang baru tahun emisi 2022 disesuaikan dengan nominalnya. Makin kecil nilai pecahannya, maka ukuran uang pun semakin pendek.

Ada pun BI membuat panjang uang lebih bervariasi untuk memudahkan penyandang tuna netra membedakan pecahan uang.

“Dengan uang pecahan tersebut pembayaran lebih efesien dan uang memiliki kualitas baik.  Kami yakin ekonomi Sumut terus tumbuh di samping ada risiko yang dihadapi, kami yakini bisa terkendali," pungkasnya.

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved