Kasus Malaria
Soal Kasus Malaria di Sumut, Dinkes Sumut Lakukan Surveilans
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara melakukan surveilans terkait jumlah kasus malria
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara terus melakukan upaya pengendalian kasus malaria yang terjadi saat ini dengan memperkuat surveilans.
Kepala Dinas Kesehatan Sumut Ismail Lubis, mengatakan, pihaknya saat ini memperkuat surveilans melalui optimalisasi sistem kewaspadaan dini terhadap peningkatan kasus malaria, serta melakukan respon cepat penanggulangan.
“Upaya pengendalian kasus malaria juga dilakukan dengan penyelidikan epidemiologi 1 2 5, pemberian kelambu berinsektisida,” katanya, Rabu (5/10/22).
Baca juga: Sempat Nihil Kasus, Kini 63 Kasus Malaria Kembali Merebak di Dua Kecamatan di Kabupaten Sergai
Dikatakannya, melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai gejala, upaya pencegahan serta penanganan malaria untuk menemukan penderita sedini mungkin serta mengurangi risiko kematian akibat malaria.
“Upaya pengendalian dan pencegahan malaria yang dilakukan secara masif dan simultan ini harus melibatkan seluruh pihak di masing-masing kabupaten dan kota,” sebutnya.
Untuk itu, pihaknya membentuk Pokja Malaria Provinsi Sumut dan melaksanakan pelatihan petugas analis laboratorium dalam rangka peningkatan kapasitas petugas.
Selain itu, pihaknya juga telah memberikan surat edaran ke-33 kabupaten dan kota se-Sumut untuk mendukung percepatan eliminasi malaria.
Baca juga: KASUS Malaria Merebak di Sergai, Ditemukan 63 Kasus Baru dalam 6 Bulan
“Upaya pengendalian sejak dini ini diharapkan bisa dilaksanakan secara masif dan berkesinambungan serta tepat sasaran agar kasus malaria bisa kita tekan,” katanya.
Ismail mengatakan, Kementrian Kesehatan melakukan eliminasi terhadap beberapa wilayah di Indonesia yang minim penularan malaria.
Dari 33 kabupaten/kota di Sumatera Utara, terdapat tiga wilayah yang masuk ke dalam kategori endemis sedang.
"Untuk wilayah yang masuk Endemis Sedang (API 1-5 per 1.000 penduduk), yaitu Asahan, Batubara dan Labura," ujar Kepala Dinas Kesehatan Sumut Ismail Lubis, Selasa (27/9/2022).
Baca juga: Sempat Nihil Kasus, Kini 63 Kasus Malaria Kembali Merebak di Dua Kecamatan di Kabupaten Sergai
Untuk wilayah Endemis Rendah (API < 1 xss=removed xss=removed>
Sementara itu, kata Ismail, sebanyak 21 kabupaten/kota dari 33 wilayah di Sumut sudah menerima sertifikat eliminasi malaria dari Kemenkes RI, seperti Medan, Binjai, Tebingtinggi, Siantar, Padangsidimpuan, Tanjungbalai, Sibolga, Deliserdang, Serdang Bedagai, Karo, Dairi, Pakpak Bharat, Simalungun, Samosir, Toba, Humbahas, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Padang Lawas, Paluta dan Labusel.(cr14/tribun-medan.com)