Cerita Kelam Pintu 13
CERITA KELAM PINTU 13, Saksi Mata Beber Banyak Jenazah Bergeletakan saat Tragedi Kanjuruhan!
Seorang pegawai negeri sipil (PNS) menjadi saksi kengerian tragedi di pintu 13 Stadion Kanjuruhan, Malang.
TRIBUN-MEDAN.COM - Seorang pegawai negeri sipil (PNS) menjadi saksi kengerian tragedi di pintu 13 Stadion Kanjuruhan, Malang.
Ia melihat satu per satu korban berjatuhan akibat berdesak-desakan menghindari gas air mata.
Tak kuasa menyaksikan kengerian itu, ia pun menolong korban yang dikira masih memiliki harapan hidup, namun pada akhirnya meninggal dunia.
Dadang Indarto adalah seorang ASN Pemkot Batu yang ikut menonton laga Arema FC vs Persebaya, Sabtu (1/10) malam.
Ia datang menonton bersama rekannya, Aremania asal Lampung.
Sebelum peluit panjang tanda laga selesai ditiup, Dadang dan rekannya memutuskan keluar dari tribun 13 melalui tangga.
Namun, ia mengurungkan niatnya karena di tangga sudah ada puluhan orang yang berjejal antre keluar stadion.
"Pada menit 90 tambahan 3 menit, saya mencoba keluar dari pintu gate 13, di tangga itu, sudah penuh," kata Dadang.
Pandangan matanya pun tertuju ke area lapangan kembali, di mana saat itu peristiwa horor berlangsung.
"Tapi apa yang terjadi yang ditonton adalah film horor," imbuh dia.
Dikutip dari SuryaMalang.com, Dadang melihat beberapa suporter berlarian ke tengah lapangan.
Sempat dinarasikan aksi tersebut sebagai bentuk anarkis menyerang pemain lawan.
Namun, suporter itu menuju ke arah pintu masuk ruang ganti pemain untuk memberikan pelukan hangat.
Hal ini dilakukan sebagai luapan atas kemenangan yang belum berpihak pada mereka.
Aksi suporter yang turun ke lapangan rupanya mendapat respons lain dari aparat yang berjaga.