Tragedi Arema Vs Persebaya
KAPOLRI BUKA SUARA Tudingan Kesalahan Polisi Pakai Gas Air Mata di Tragedi Arema: Kita Dalami Dulu!
Ratusan nyawa melayang akibat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang. Disebut karena sesak napas imbas tembakan gas air mata dari polisi.
TRIBUN-VIDEO.COM - Ratusan nyawa melayang akibat kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10).
Banyaknya korban yang meninggal disebut karena sesak napas imbas tembakan gas air mata dari polisi.
Terkait hal ini, Mabes Polri akan melakukan investigasi terkait SOP pembubaran massa yang diterapkan para personel.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat mendatangi Stadion Kanjuruhan pada Minggu malam.
"Penembakan gas air mata, tim akan mendalami terkait SOP dan tahapan-tahapan yang dilakukan oleh satgas atau tim pengamanan yang melaksanakan tugas saat pertandingan," ujarnya dihadapan awak media di depan Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (2/10/2022) malam.
Berdasarkan informasi yang dihimpun pihaknya, pembubaran massa suporter yang ricuh dilakukan menggunakan metode gas air mata.
Hal itu dilakukan petugas untuk pengamanan dan penyelamatan terhadap official kedua tim sepak bola yang saat itu menjadi sasaran amukan suporter.
"Dapat informasi-informasi terkait upaya-upaya penyelematan pemain dan official Persebaya dan Arema, semuanya akan didalami," jelasnya.
Kapolri memastikan akan mendalami hal tersebut apakah sudah sesuai prosedur.
Jika hasilnya sudah diketahui, Kapolri berjanji akan menyampaikan kepada publik.
Seperti diketahui, laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu (1/10) malam berakhir ricuh.
Ribuan suporter Arema tumpah ruah ke lapangan memprotes kekalahan tim kebanggannya.
Mereka ingin menanyakan kepada pemain dan manajemen terkait penyebab Arema bisa kalah.
Padahal, selama 23 tahun, Arema disebut tak pernah kalah dari Persebaya di kandang sendiri.
Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta mengatakan, para suporter yang turun ke lapangan rupanya tak bisa dikendalikan dan melakukan tindakan anarkis.