Kerusuhan Arema Vs Persebaya
Dua Polisi Polda Jatim Tewas Bersama 127 Supporter, Penggunaan Gas Air Mata Jadi Sorotan
Dua polisi dari Polda Jatim tewas bersama 127 supporter dalam kerusuhan laga Arema vs Persebaya
Hingga akhirnya suporter tumpah ruah ke dalam lapangan mengejar pemain Arema FC yang hendak berjalan menuju ruang ganti.
Menurut Nico Afinta, suporter begitu kecewa dengan penampilan Arema FC melawan Persebaya Surabaya.
Baca juga: Kapolres Ungkap Penyebab Kerusuhan Kanjuruhan Malang, 127 Orang Tewas Termasuk 2 Polisi
"Beberapa imbauan itu tidak dituruti kemudian dilakukan pemukulan terhadap petugas kepolisian. Upaya-upaya pencegahan dilakukan hingga akhirnya dilakukan pelepasan gas air mata. Karena sudah tragis dan sudah mulai menyerang petugas dan merusak mobil," jelas Irjen Pol Nico Afinta.
Irjen Nico Afinta menyesalkan peristiwa maut ini terjadi dalam sepak bola Indonesia.
"Selama ini komunikasi dengan suporter Arema juga baik. Kami juga sedang mendalami kenapa suporter yang tidak puas ini begitu beringasnya," terangnya.
Dia berharap tragedi Arema vs Persebaya tidak lagi terjadi.
Baca juga: UPDATE Sebanyak 127 Orang Meninggal Dunia dan 180 Orang Luka-luka Akibat Kerusuhan Suporter Aremania
"Jadi mari kami selesaikan terlebih dahulu. Kita koordinasi untuk segera dapat menyelesaikan masalah ini," tutupnya.
Insiden kerusuhan bermula saat Arema FC kalah dari Persebaya Surabaya 2-3.
Seusai pertandingan, ribuan Aremania mendesak masuk ke lapangan Stadion Kanjuruhan Malang.
Melihat ribuan suporter masuk ke lapangan, pihak keamanan dari Polri dan TNI langsung melakukan pengamanan.
Kejadian berlanjut dengan aksi lempar-lemparan antara suporter dengan petugas keamanan. Lantaran kalah jumlah personel dan suporter tak dapat dikendalikan, petugas keamanan akhirnya mengeluarkan gas air mata.
Baca juga: UPDATE Kerusuhan Suporter Aremania 127 Orang Meninggal Dunia dan 180 Orang Dirawat di Rumah Sakit
Ada juga gas air mata yang mengarah ke tribun sehingga membuat suporter berusaha menyelamatkan diri.
Lantaran berdesak-desakan untuk menyelamatkan diri, banyak suporter, baik pria maupun wanita yang jatuh dan terinjak.
Banyak juga yang mengalami sesak napas hingga akhirnya jatuh dan tak sadarkan diri.
Akibat kerusuhan tersebut, tercatat sebanyak 127 orang tewas.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/arema-rusuh-setelah-kalah.jpg)