Kerusuhan Arema Vs Persebaya
Dua Polisi Polda Jatim Tewas Bersama 127 Supporter, Penggunaan Gas Air Mata Jadi Sorotan
Dua polisi dari Polda Jatim tewas bersama 127 supporter dalam kerusuhan laga Arema vs Persebaya
TRIBUN-MEDAN.COM,- Update terbaru kerusuhan laga Arema vs Persebaya ternyata menyebabkan dua polisi Polda Jatim ikut tewas bersama 12 supporter usai ditembaki gas air mata.
Dari laporan yang diterima, dua polisi Polda Jatim yang tewas bersama 127 supporter itu disebut-sebut berada di areal tribun penononton Stadion Kanjuruhan.
Setelah kabar dua polisi Polda Jatim tewas bersama 127 supporter, kini penggunaan gas air mata dan aturan FIFA menjadi sorotan netizen.
Warga net sempat membagikan aturan FIFA mengenai penggunaan gas air mata dalam stadion.
Jika aturan FIFA tentang pelarangan penggunaan gas air mata dilanggar, maka hal itu dipastikan menyalahi kode keamanan FIFA.
Akun Twitter @JakzRedss membagikan aturan FIFA tentang pelarangan gas air mata di dalam stadion.
Aturan itu tertuang dalam FIFA Stadium Safety and Security Regulations Pasal 19 B.
Disebutkan penggunaan gas air mata dan senjata api dilarang untuk mengamankan massa dalam stadion.
Bahkan dalam pasal tersebut juga disebutkan bahwa kedua benda ini dilarang masuk ke dalam stadion.
Sementara ini, belum ada respons dari FIFA mengenai kerusuhan yang terjadi dalam sepak bola Indonesia.
Sedangkan PSSI, melalui akun twitter resminya, mengucapkan belasungkawa atas kejadian yang memakan korban di Kanjuruhan.
"Turut berduka cita atas kejadian yang menimpa pecinta sepak bola Tanah Air di Stadion Kanjuruhan, Malang. Semoga almarhum dan almarhumah mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," tulis akun @PSSI.
Keterangan Kapolda Jatim
Kapolda Jawa Timur, Irjen Nico Afinta Karokaro mengatakan, alasan supporter yang ada di tribun penonton ditembaki gas air mata karena sempat ada yang ingin turun ke lapangan.
Baca juga: TRAGEDI SEPAK BOLA INDONESIA, Kerusuhan Suporter di Malang, 127 Orang Meninggal Dunia dan 180 Luka
Baca juga: TRAGEDI Kanjuruhan Renggut 127 Nyawa, 180 Orang Dirawat hingga Puluhan Mobil Polisi Rusak
"Sebelumnya didahului oleh imbauan terlebih dahulu kepada suporter. Jadi tolong dipahami rekan-rekan. Sudah dihalau oleh aparat kami untuk tidak usah turun ke lapangan," kata Nico saat memberikan keterangan di Polres Malang, Minggu (2/10/2022) dini hari.
Nico menambahkan, imbauan petugas tidak diindahkan oleh kelompok suporter.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/arema-rusuh-setelah-kalah.jpg)