Tragedi Kerusuhan Kanjuruhan

CERITA KORBAN Tragedi Kanjuruhan, Lari Gendong Anak Saudaranya Tewas, Ditembaki Gas Air Mata

Cerita korban Tragedi Kanjuruhan, Arema Vs Persebaya disemprot gas air mata setelah rusuh pasca

Editor: Dedy Kurniawan
Ho/ Tribun-Medan.com
Cerita Korban Tragedi Kanjuruhan Arema Malang 

"Saya berhenti sebentar di pintu keluar stadion. Tiba-tiba Alfiansyah menghampiri saya. Anak itu mengatakan orang tuanya masih di dalam stadion," bebernya.

Tak lama kemudian Doni melihat Yulianton dan Devi sedang dipinggirkan keluar stadion dan dibawa ke RS Teja Husada.

Doni menduga dua orang itu meninggal akibat terinjak-injak suporter lain yang hendak keluar dari stadion.

Sedangkan anak Yulianton dan Devi yaitu Alfiansyah selamat setelah minta pertolongan ke polisi.

"Kemungkinan saudara saya jatuh dari tangga tribune, lalu terinjak-injak suporter lain. Wajah jenazah sudah pucat membiru," ungkapnya.

Doni menerangkan, Devi baru pertama kali menyaksikan pertandingan di Stadion Kanjuruhan sedangkan Yulianton sudah sering menonton sebelumnya.

"Dua jenazah sampai di rumah duka sekitar Subuh. Jenazah dimakamkan di TPU Mergan sekitar pukul 09.00 WIB," tandasnya.

Gas Air Mata Jadi Sorotan Khusus
Sementara menurut Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Ahmad Sahroni penggunaan gas air mata oleh aparat merupakan pelanggaran berat. 

“Saya pikir semua pihak menyesalkan penggunaan gas air mata yang sudah jelas dilarang oleh FIFA dan tidak masuk dalam SOP pengamanan pertadingan sepakbola," kata Sahroni kepada wartawan, Minggu (2/10/2022), dikutip Tribunnews.com.

Menurut Sahroni peristiwa tersebut bukan lagi merupakan tragedi olahraga, namun sudah merupakan tragedi kemanusiaan berat.

Sehingga, harus mendapat perhatian penuh dari seluruh bangsa, terutama petinggi negara seperti presiden dan kapolri.

Sahroni sebagai pimpinan Komisi III secara khusus meminta Kapolri untuk memberikan atensi luar biasa terhadap kasus ini.

Usut tuntas dan tindak pihak yang bertanggung jawab.

"Kesalahan pasti ada di lebih dari satu pihak, bisa suporter, panpel dan klub, atau aparat.”

“Semua harus diusut. Namun yang jelas dan telak sudah dilanggar adalah penggunaan gas air mata oleh aparat," lanjutnya.

Tembakan Gas Air Mata di Lapangan Stadion Kanjuruhan Malang, situasi panas seusai duel Arema FC vs Persebaya saat memanas, sabtu (1/10/2022) malam.
Tembakan Gas Air Mata di Lapangan Stadion Kanjuruhan Malang, situasi panas seusai duel Arema FC vs Persebaya saat memanas, sabtu (1/10/2022) malam. (istimewa)
Sumber: Surya Malang
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved