Berita Sumut

Abrasi Sungai Padang Sergai Buat Warga Khawatir, Sejumlah Rumah Terancam Amblas

Abrasi yang terjadi karena meningkatnya debit air Sungai Padang, membuat sisi aliran sungai terkikis hingga membuat warga merasa khawatir. 

Penulis: Anugrah Nasution |
Tribun Medan/Anugrah Nasution
Abrasi sungai Padang yang terdapat di Dusun VI, Desa Penggalangan, Kecamatan Tebing Syahbandar, Kabupaten  Serdangbedagai mengancam sejumlah rumah warga yang ada di pinggir sungai tersebut. 

TRIBUN-MEDAN.com, SERGAI - Abrasi Sungai Padang terjadi di Dusun VI, Desa Penggalangan, Kecamatan Tebing Syahbandar, Kabupaten Serdangbedagai mengancam sejumlah rumah warga yang ada di pinggir sungai tersebut. 

Abrasi yang terjadi karena meningkatnya debit air Sungai Padang, membuat sisi aliran sungai terkikis hingga membuat warga merasa khawatir. 

Saat ini posisi rumah warga hanya berjarak tak lebih dari satu meter dari bibir Sungai Padang .

Baca juga: Abrasi Ancaman Keberlangsungan Wisata di Pantai Cermin, Puluhan Pondopo Rubuh Tergenang Air

Sejak beberapa tahun abrasi Sungai Padang telah membuat lahan seluas hampir 40 meter dengan panjang 300 meter tanah milik warga runtuh terkikis air.

Sekretaris Desa Penggalangan, Agus Salim mengatakan, abrasi Sungai Padang terjadi sejak tahun 1980, namun kondisinya kian parah sejak tahun  2000 lalu. 

Agus mengatakan, banjir besar membuat abrasi mulai mengikis lahan milik warga. 

"Dulu di tengah Sungai Padang tanah warga, ada mushala, tapi sekarang sudah hilang akibat abrasi, " ucapnya, Kamis (29/9/2022). 

Karena mengancam rumah warga, pihaknya pun kemudian mengadukan hal itu kepada pemerintah terkait. 

Melalui Pemkab Serdangbedagai dan Badan Wilayah Sungai (BWS) II Sumatera, Agus berharap pemerintah segera memasang bronjong penahan abrasi.

Namun permintaan tersebut sampai saat ini belum terealisasikan. Padahal abrasi semakin hari semakin mengkhawatirkan. 

Baca juga: Warga Desa Dalu X B Deliserdang Minta Pemerintah Segera Hentikan Abrasi Sungai Belumai

"Sudah sering dilaporkan, tapi sampai sekarang belum juga dibangun, kami takut musim penghujan ini rumah posisinya di bibir sungai bakal ambruk," ungkap Agus.
 
Agus menyebutkan, beberapa rumah warga kini tak bisa dilalaui karena tanah semakin terkikis. Dia pun berharap pemerintah segera membangun brojong penahan abrasi. 

"Salah satu akses jalan warga sudah tidak dapat dilalui akibat sebagian sudah ambruk ke sungai akibat abrasi. Warga sekitar terpaksa melalui jalan alternatif melalui jalan perkebunan milik warga. Kita harap segera ada tindakan dari pemerintah," tutupnya. 

(cr17/tribun-medan.com) 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved