Rusia vs Ukraina
KEKACAUAN di Rusia, Warganya Banyak Lari ke Kazakhstan, Antrean Panjang Berkilometer
Hal itu setelah Presiden Putin memerintahkan mobilisasi parsial untuk memperkuat pasukan perang di Ukraina.
Mereka ingin menyusul kerabat dan teman mereka yang berangkat sehari lebih awal.
Mereka beruntung, hanya menunggu tiga jam di perbatasan, sebelum diizinkan melintas batas negara.
"Kami ingin aman. Kami pergi karena ada mobilisasi. Begitu semuanya tenang, kami akan kembali, tetapi untuk saat ini kami akan tinggal di sini. Kami total tujuh orang, kami semua masih muda. Tapi kami tidak berbicara tentang politik Kremlin," kata Sanija.
Kebanyakan warga Rusia yang datang ke Kazakhstan masih berusia muda.
Beberapa dari mereka khawatir bahwa pemerintah Rusia dapat mengesahkan undang-undang, yang akan melegalkan tindakan untuk memburu orang-orang yang dipanggil untuk dinas militer tapi tidak muncul.
Menurut Kementerian Dalam Negeri Kazakhstan, sekitar 1,66 juta warga Rusia telah memasuki negara itu sejak Januari 2022 dan 1,64 juta telah pergi lagi ke negara lain.
Ada sekitar 3.200 orang yang dideportasi karena pelanggaran undang-undang migrasi.
Saat ini ada sekitar 20.000 warga Rusia di Kazakhstan.
Otoritas Kazakhstan memastikan bahwa semua orang asing terdaftar sepenuhnya saat masuk ke negara itu.
Kementerian Luar Negeri Kazakhstan mengatakan, warga negara asing tidak memiliki hak tinggal permanen. Karena Kazakhstan, Rusia, Belarus, Armenia, dan Kirgistan bergabung dalam perjanjian bebas pabean, warga dari negara-negara itu bebas masuk ke Kazakhstan dan harus melapor ke polisi imigrasi dalam waktu 30 hari. Tetapi mereka tidak boleh tinggal lebih dari 90 hari di ngara Asia Tengah itu, terhitung sejak tanggal masuk.
(*/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ada Mobilisasi Militer, Banyak Warga Rusia Lari ke Kazakhstan"
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Antrean-warga-Rusia-di-penyeberangan-perbatasan-Rusia.jpg)