Puluhan Jurnalis dan Staf Narasi TV Kena Retas, AJI Indonesia Desak Polisi Segera Ungkap Pelaku 

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, desak kepolisian untuk mengungkap kasus peretasan massal terhadap puluhan jurnalis dan staf Narasi TV.

Perwakilan Komite KKJ, Nenden Sekar Arum juga mendesak hal serupa kepada polisi. Mengingat, kasus serangan digital bukan hal baru di Indonesia. 

"KKJ menilai peretasan terhadap awak media Narasi sebagai tren yang marak belakangan terjadi, saat media bersikap kritis dalam laporan jurnalistiknya. Hal seperti ini bisa jadi teror," katanya.

Fathanah mengungkapkan, pihaknya saat ini masih berkoordinasi dan melihat langkah hukum apa yang tepat. Dia juga merujuk pada kasus peretasan situs yang sempat dialami Tirto.id dan Tempo.

"Dua laporan itu belum ada tindak lanjutnya dari polisi," ucapnya.

Kemudian, menurut TRACE, Teguh Aprianto peretasan yang terjadi menggunakan pola pembajakan akun dengan mencegat OTP (one time password) berupa SMS. 

Kondisi ini mirip dengan aksi-aksi peretasan atau pengambilalihan akun oleh pihak lain dengan pola duplikasi SIM card. "Misal pada kasus kawan-kawan eks KPK," ungkapnya.

Ia juga mengingatkan kepada jurnalis untuk tidak lupa melakukan mitigasi dengan mengaktifkan verifikasi dua langkah, pada aplikasi percakapan serta media sosialnya masing-masing. 

"Untuk verifikasi dua langkah pada aplikasi WA, pengguna diminta mengaktifkan PIN alih-alih SMS. Pada akun Telegram, pengguna bisa memanfaatkan password," sebutnya.

Dijelaskannya, pada media sosial Facebook, Twitter, Instagram jangan gunakan SMS untuk 2FA, tapi dengan menggunakan aplikasi pihak ketiga. 

"Jika tidak dilakukan, maka peretasan bisa terus terjadi karena ada yang mengambil OTP," pungkasnya.

(cr11/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved