Brigadir J Ditembak Mati

Ayah Brigadir Yosua Tegaskan Tak Pernah Menyerah, Bantah Isu Miring: Tak Lelah Mencari Keadilan

Ayah Brigadir Yosua Hutabarat, Samuel Hutabarat merasa penanganan terhadap kasus pembunuhan anaknya berputar-putar. Ia pun mengaku tak pernah menyerah

HO
Sang ayah Samuel Hutabarat mengaku saat ini tidak begitu mengikuti berita-berita pemberitaan kasus anaknya di televisi. 

TRIBUN-MEDAN.com - Ayah Brigadir Yosua Hutabarat, Samuel Hutabarat merasa penanganan terhadap kasus pembunuhan anaknya berputar-putar. 

Ia pun mengaku tak pernah menyerah mengawal kasus kematian putranya.

Samuel Hutabarat membantah bawah dia menyerah dengan kasus kematian Brigadir Yosua yang tak kunjung menemui titik temu.

Hal ini disampaikan Samuel Hutabarat di Refleksi Kasus Brigadir Yosua Hutabarat di Cafe Bunga Robusta.

"Saya pertama sekali dulu mengklarifikasi mungkin beberapa hari yang lalu ada di berita-berita YouTube yang begitu sepotong-sepotong ya namanya YouTube ya sepotong-sepotong.

Di video itu menyatakan di sana bahwa kami keluarga Brigadir Josua Hutabarat menyerah Sebenarnya bukan menyerah lelah melihat pekerjaan polisi yang begitu memutar-mutar kayak gasing itu yang sebenarnya bukan menyerah tapi capek melihatnya," kata Samuel Hutabarat.

Diakuinya pihak keluarga Yosua hanya merasa lelah dengan keadaan ini.

"Saya meluruskan, saya ini tidak pernah lelah untuk mencari keadilan," kata Samuel.

Samuel berharap dukungan dari masyarakat untuk sama-sama mengawal kasus Brigadir Yosua hingga diusut tuntas sampai ke akarnya.

Ibu Brigadir J Sedih

Ibu Brigadir Yosua Hutabarat, Rosti Simanjuntak masih teringat masa-masa bersama anaknya ketika masih hidup.
Ibu Brigadir Yosua Hutabarat, Rosti Simanjuntak masih teringat masa-masa bersama anaknya ketika masih hidup. (HO)

Ibu Brigadir Yosua Hutabarat, Rosti Simanjuntak masih teringat masa-masa bersama anaknya ketika masih hidup. Ia menceritakan sifat anaknya yang sangat patuh dan baik. 

Rosti merasa pedih dengan kepergian anaknya. Apalagi Brigadir Yosua meninggal dengan mengenaskan. Ia tak sanggup mengingat kondisi jasad anaknya saat pertama kali tiba di rumah duka di Jambi. 

Pada sebuah kegiatan yang digelar oleh Serli Napitu Production, GMKI Jambi, PMKRI Jambi, Gamki Muarojambi, Pemuda Batak Bersatu, dan Tribun Jambi di Warkop Bunga Robusta, Mayang Mangurai, Kota Jambi, Rosti mengungkapkan kenangan bersama anaknya itu.  

Saat Rosti Simanjuntak bicara, suasana di lokasi acara terlihat haru. Beberapa orang menangis.

"Yosua harta yang sangat mahal bagi keluarga kami, terlebih bagi saya ibunya," kata Rosti Simanjuntak, dengan terisak mengisahkannya.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved