UPDATE Perang Rusia Ukraina

SUSAH Payah Menangkapnya, Rusia Bebaskan Pahlawan Ukraina Dibarter Pembelot & Antek-antek Putin

Dua komandan Azov yang dibebaskan adalah Dmytro Volyna Volontyrets dan Svyatoslav Kalyna Palamar, ikon perlawanan Ukraina terhadap agresi Rusia.

Editor: Tariden Turnip
twitter
Komandan Resimen Azov Dmytro Volyna Volontyrets dibebaskan Rusia ditukar dengan pembebasan antek-antek Putin, Viktor Medvedchuk 

TRIBUN-MEDAN.COM - Rusia dan Ukraina melakukan pertukaran tawanan yang diklaim Ukraina sebagai kemenangan atas mediasi Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman.

Rusia membebaskan 215 tawanan Ukraina termasuk 10 warga asing yang berperang membantu Ukraina.

Sedangkan Ukraina membebaskan hanya 55 warga Rusia dan warga Ukraina Pro-Rusia termasuk pembelot Viktor Medvedchuk, tangan kanan Putin yang disiapkan jadi pemimpin boneka Ukraina jika Invasi Rusia sukses.

Publik Rusia, terutama pendukung garis keras Putin kecewa melihat pertukaran tawanan ini karena lima komandan Resimen Azov yang bertempur habis-habisan di pabrik baja Azovstal Mariupol dibebaskan secara  gratis.

Dua komandan Azov yang dibebaskan adalah Dmytro Volyna Volontyrets dan Svyatoslav Kalyna Palamar, ikon perlawanan Ukraina terhadap agresi Rusia.

Pendukung garis keras Putin menumpahkan unek-uneknya di saluran Telegram Pro Rusia.

Mereka kecewa berat karena harga atau jumlah korban atau kerugian Rusia untuk menangkap para komandan Azov sangat mahal, dibanding kerugian Ukraina menangkap Viktor Medvedchuk.

Viktor Medvedchuk ditangkap aparat keamanan Ukraina April 2022, saat akan berupaya kabur ke Belarus setelah Rusia menarik pasukannya dari Kiev dan fokus menginvasi Ukraina selatan.

Sedangkan Dmytro Volyna Volontyrets dan Svyatoslav Kalyna Palamar ditangkap setelah melalui pengepungan pabrik baja Azovstal yang melibatkan puluhan ribu pasukan dan berlangsung berbulan-bulan.

Padahal Mei lalu, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov secara tegas menyatakan Medvedchuk tidak akan ditukar dengan tahanan Azovstal.

"Kami telah mengatakan bahwa Medvedchuk adalah warga negara Ukraina, dia tidak ada hubungannya dengan Rusia, dan dia bukan seorang prajurit, sedangkan yang menyerah di Azovstal, mereka adalah prajurit dan anggota militer Ukraina," kata Dmitry Peskov.

"Oleh karena itu, ini adalah kategori individu yang sama sekali berbeda, dan mendiskusikan pertukaran ( Medvedchuk ) tidak mungkin," tegas Dmitry Peskov.

Gambar selebaran tanpa tanggal dan lokasi yang dirilis pada 12 April 2022 oleh Dinas Keamanan Ukraina menunjukkan taipan bisnis Viktor Medvedchuk dengan tangan terborgol dan mengenakan seragam tentara Ukraina. Pihak berwenang Ukraina mengumumkan pada 12 April 2022 bahwa mereka telah menangkap Medvedchuk, seorang konglomerat pro-Kremlin terkemuka yang melarikan diri dari tahanan rumah setelah invasi Rusia.
Gambar selebaran tanpa tanggal dan lokasi yang dirilis pada 12 April 2022 oleh Dinas Keamanan Ukraina menunjukkan taipan bisnis Viktor Medvedchuk dengan tangan terborgol dan mengenakan seragam tentara Ukraina. Pihak berwenang Ukraina mengumumkan pada 12 April 2022 bahwa mereka telah menangkap Medvedchuk, seorang konglomerat pro-Kremlin terkemuka yang melarikan diri dari tahanan rumah setelah invasi Rusia. (HO / Dinas Keamanan Ukraina / AFP)

Sedangkan Arab Saudi yang memediasi pertukaran tawanan, mengumumkan pembebasan 10 orang asing yang ditahan Rusia.

Ke 10 warga asing ini adalah lima warga negara Inggris, dua orang Amerika, seorang Kroasia, seorang Maroko dan seorang warga negara Swedia.

Pangeran Mohammed bin Salman tetap mempertahankan hubungan dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, termasuk dalam kerangka kelompok produsen minyak OPEC+, meskipun ditekan Washington, sekutu tradisional Riyadh, untuk mengisolasi Rusia.

Asap membumbung di pabrik baja Azovstal Kota Mariupol setelah Rusia melancarkan gempuran.
Asap membumbung di pabrik baja Azovstal Kota Mariupol setelah Rusia melancarkan gempuran. (REUTERS VIA BBC)

Anggota DPR Inggris Robert Jenrick mengatakan Aiden Aslin termasuk di antara mereka yang dibebaskan.

Aslin ditangkap awal tahun ini dan dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di Republik Rakyat Donetsk (DPR), satu proksi Rusia di Ukraina timur.

Rusia juga membebaskan warga negara AS Alexander Drueke, 39, dan Andy Huynh, 27, seorang perwakilan keluarga mengatakan kepada kantor berita Reuters, Rabu.

Pasangan yang berasal dari Alabama ini, ditangkap pada Juni saat bertempur di Ukraina timur.

Kemenangan Ukraina

Pertukaran tawanan yang jumlahnya terbesar sejak Invasi Rusia 24 Februari 2022, diklaim Presiden Ukraina Volodymyr sebagai kemenangan.

“Ini jelas merupakan kemenangan bagi negara kita, bagi seluruh masyarakat kita. Dan hal utama adalah bahwa 215 keluarga dapat melihat orang yang mereka cintai aman dan di rumah,” kata Zelenskyy dalam pidato video di mana dia juga berterima kasih kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan atas bantuannya.

“Kami mengingat semua orang kami dan mencoba menyelamatkan setiap warga Ukraina. Inilah arti Ukraina, esensi kita, inilah yang membedakan kita dari musuh.”

Dalam sebuah tweet, Jake Sullivan, Penasihat Keamanan Nasional Presiden AS Joe Biden, berterima kasih kepada Ukraina "karena memasukkan 2 warga AS dalam pertukaran tahanan".

Sullivan juga berterima kasih kepada Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman karena memfasilitasi pembebasan warganya.

“Kami berharap warga kami bersatu kembali dengan keluarga mereka,” tulisnya.

Perdana Menteri Inggris Liz Truss memuji pembebasan warga negara Inggris sebagai "berita yang sangat disambut baik" setelah "bulan ketidakpastian dan penderitaan bagi mereka dan keluarga mereka".

Liz Truss mengatakan warganya "ditahan oleh proksi yang didukung Rusia di Ukraina timur", dan berterima kasih kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Arab Saudi karena membantu membebaskan mereka.

Menteri Luar Negeri Swedia Ann Linde mengatakan warganya yang ditahan di Donetsk, "sekarang telah dibebaskan dan baik-baik saja".

Ann Linde juga berterima kasih kepada Ukraina dan Arab Saudi. (aljazeera) 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved