SYARAT-SYARAT Salat Jamak Taqdim dan Takhir Bagi Musafir

TRIBUN-MEDAN.COM - Bagi umat Islam yang terkendala dalam melaksanakan salat, Islam telah memberikan kemudahan baginya untuk melakukan Salat Jamak.

Salat Jamak merupakan mengumpulkan dua salat yang dikerjakan dalam satu waktu.

Salat Jamak dibagi menjadi dua, yaitu sholat jamak taqdim dan sholat jamak takhir.

Salat Jamak taqdim yaitu menggabungkan dua salat wajib di waktu awal dari salat tersebut.

Misalnya, Salat Dzuhur dan Ashar yang dilakukan pada saat waktu dzuhur.

Sedangkan jamak takhir yaitu suatu ketentuan shalat wajib yang dilakukan dalam waktu yang bersamaan di waktu salat wajib yang terakhir.

Ketika melakukan Salat Jamak takhir (dzuhur dan ashar), maka dilakukan di waktu Salat Ashar.

Salat jamak pernah dilaksanakan oleh Rasulullah SAW. Dalam hadits riwayat ibnu Umar dikatakan:

“Dari Anas ra, ia berkata, “Apabila Rasulullah SAW berangkat menuju perjalanan sebelum tergelincir matahari, beliau akhirkan shalat zhuhur ke waktu ‘ashar. Kemudian beliau berhenti untuk menjamak shalat keduanya. Dan jika matahari tergelincir sebelum ia berangkat, maka beliau shalat Zhuhur terlebih dahlu kemudian naik kendaraan.” (HR. Bukhari)

Baca juga: Masjid Al Mutaqqin di Kecamatan Medan Deli Terbakar Jelang Salat Jumat

Syarat Melaksanakan Salat Jamak

Salat jamak hanya diperbolehkan ketika:

1. Dalam perjalanan jauh dan perjalanan itu bukan untuk tujuan maksiat.

2. Jarak minimal yang ditempuh dalam perjalanan harus mencapai farsakh atau menurut beberapa pendapat para ulama adalah 64 km, 80 km atau 94,5 km.

3. Shalat jamak dilakukan saat sedang dalam perjalanan.

4. Shalat jamak dilakukan secara muwalat (berurutan). Setelah shalat pertama selesai dilakukan, maka harus segera melakukan takbiratul ihram untuk shalat kedua.

Baca juga: JADWAL Salat Jumat 9 September 2022 untuk Wilayah Medan dan Kota-kota Besar di Indonesia