Brigadir J Ditembak Mati

Eks Panglima TNI Gatot Nurmantyo Sentil Ferdy Sambo yang Bunuh Ajudannya: Orang Gila atau Sakau

Jenderal Purn Gatot Nurmantyo kini ikut berbicara soal kasus pembunuhan Brigadir J yang juga menyeret nama Ferdy Sambo

Kolase Gatot Nurmantyo dan Ferdy Sambo
Jenderal Purn Gatot Nurmantyo kini ikut berbicara soal kasus pembunuhan Brigadir J yang juga menyeret nama Ferdy Sambo 

TRIBUN-MEDAN.com - Kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat berjalan cukup panjang dan alot. Rumitnya kasus ini lantaran banyak anggota polisi yang mencoba menghalang-halangi penyelidikan. 

Tidak tanggung-tanggung, anggota polisi berpangkat jenderal ikut terlibat dalam obstruction of justice. Sehingga, banyak spekulai liar bahwa Ferdy Sambo merupakan mafia di tubuh Polri. 

Ferdy Sambo diduga memiliki kelompok di tubuh institusi Polri. Lalu, banyak beredar kabar bahwa Ferdy Sambo membekingi judi online 303 di Indonesia.  

Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo ikut memberikan pandangan terkait kasus mantan Kadiv Propam Polri itu. 

Sedikit memberitahu bahwa Ferdy Sambo sebagai otak pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat di Rumah Dinasnya pada 8 Juli 2022 lalu.

Ferdy Sambo merencanakan pembunuhan bersama dengan istrinya Putri, ajudannya Bripka Ricky, ajudannya Bharada Eliezer, dan sopir pribadinya Kuat Maruf. Semua itu telah ditetapkan tersangka dan segera bergulir di persidangan.  

Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo dan Brigadir Josua Hutabarat
Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo dan Brigadir Josua Hutabarat (ISTIMEWA)

Kasus pembunuhan Brigadir J dikediaman Irjen Pol Ferdy Sambo hingga kini masih terus menjadi perhatian publik.

Sejumlah tokoh publik turut berkomentar terkait aksi pembunuhan tersebut.

Kini yang terbaru, mantan Panglima TNI Jenderal TNI Purn Gatot Nurmantyo yang ikut berkomentar.

Jenderal Purn Gatot Nurmantyo kini ikut berbicara soal kasus pembunuhan Brigadir J yang juga menyeret nama Ferdy Sambo tersebut dilansir dari Youtube Hersubeno Point, Minggu (18/9/2022).

"Saya melihat ada pertempuran, kenapa pertempuran ada yang ditembak, bukan tertembak, di internal polisi antara polisi baj**an, penghianat, pembunuh mengkoordinir judi yang tak manusiawi," ujarnya.

Gatot Nurmantyo menjelaskan kalau tidak masuk akal jika seorang pimpinan membunuh anak buahnya sendiri.

"Nggak masuk akal dengan kesadaran sendiri anak buah dibunuh walaupun ada teori, semua orang adalah penakut yang berani, ada dua orang gila atau sakau," ujarnya.

Gatot menilai kasus ini aladah pertempuran polisi baik dan polisi yang buruk.

"Dua kelompok ini bertempur, di kepolisian, taruhannya sangat berbahaya kalau pertaruhan yang kalah harus menyesuaikan yang menang itu teorinya," jelasnya.

Sumber: Tribun Sumsel
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved