Jadi Tersangka KPK, Terungkap Penyebab Lukas Enembe Tak Nyaman Naik Pesawat Komersial

Menurut dia, KPK telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi sebelum menetapkan Lukas Enembe sebagai tersangka.

Imanuel Nicolas Manafe/Tribunnews.com
Gubernur Papua Lukas Enembe 

Karena itu, Presiden Jokowi diminta memerintahkan KPK agar menghentikan pemeriksaan terhadap Lukas Enembe.

"Label tersangka ini lebih baik dicabut. Jangan-jangan ada kepentingan dan permainan yang tidak sehat," pungkasnya.

Diketahui, ribuan pendukung Lukas yang mengatasnamakan Koalisi Rakyat Papua Save LE akan menggelar demo damai di Jayapura pada Selasa (20/9/2022) mendatang.

Aksi ini sebagai respon masyarakat terhadap KPK yang menetapkan Lukas sebagai tersangka kasus suap dan gratifikasi.

Informasi yang dihimpun TribunPapua.com, aksi massa nantinya untuk menolak kriminalisasi KPK terhadap Gubernur Papua.

Ketua Wilayah Adat Lapago Papua Kabupaten Jayapura, Agus Rawa Kogoya pun merespon rencana aksi massa pasca penetapan Lukas sebagai tersangka .

"Masyarakat yang akan turun membela Lukas Enembe tidak boleh ada buat gerakan-gerakan tambahan sehingga situasi Kamtibmas dapat selalu terjaga," ujar Agus Rawa Kogoya dalam rilis pers diterima TribunPapua.com, Sabtu (17/9/2022).

Kogoya memandang tujuan unjuk rasa itu adalah baik.

Hanya, masyarakat yang akan bergabung nantinya diminta untuk tidak membawa senjata tajam seperti panah dan peralatan lainnya yang bisa memicu kericuhan.

Sebab ia tidak ingin kerusuhan 2019 terulang kembali yang pastinya merugikan masyarakat sendiri.

Kogoya juga mengajak seluruh masyarakat, tokoh adat, intelektual, hingga mahasiswa agar tetap bersama aparat TNI dan Polri menjaga Kamtibmas.

"Sehingga harapan dan tujuan kita semua dapat terlaksana dengan baik," ujarnya.

"Saya ingatkan sekali lagi untuk tidak ada yang membawa alat tajam, panah dan lain sebagainya saat berdemo dan tidak ada yang boleh membuat kekacauan di tengah masyarakat," pungkasnya.

Rumahnya dijaga masa

Usai ditetapkan sebagai tersangka, rumah pribadi Lukas di wilayah Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua dijaga sekelompok massa.

Sumber: Tribun Papua
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved