Berita Sumut

Sepekan Pembunuhan Emak-emak di Nisel, Pelakunya Masih Misteri, Polisi Sudah Periksa 18 Saksi

Kasat Reskrim Polres Nias Selatan AKP Freddy Siagian mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan, AN dinyatakan sebagai korban pembunuhan.

Penulis: Fredy Santoso |
TRIBUN MEDAN/HO
Tim inafis Polres Nias Selatan saat evakuasi dan olah TKP di lokasi penemuan jenazah emak-emak diduga korban pembunuhan. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Polisi membeberkan hasil autopsi jenazah AN (50), seorang emak-emak warga Desa Togiziga, Kecamatan Hilimegai, Kabupaten Nias Selatan yang ditemukan tewas bersimbah darah di hutan pada 10 September 2022 lalu.

Kasat Reskrim Polres Nias Selatan AKP Freddy Siagian mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan, AN dinyatakan sebagai korban pembunuhan.

Meski demikian, pembunuh wanita paruh baya itu masih misterius. Hingga hari ini polisi belum berhasil mengungkap dan menangkap pelaku.

Baca juga: Dipanggil Berkali-kali Tidak Menyahut, Wanita Pengumpul Getah Karet Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

"Kalau dugaan pembunuhan dipastikan ada karena ada luka bacok," kata Kasat Reskrim Polres Nias Selatan AKP Freddy Siagian, Sabtu (17/9/2022).

Sempat dicurigai, NA juga korban rudapaksa lalu dibunuh karena pakaiannya kondisi nyaris terbuka. Namun polisi membantah kalau NA dirudapaksa.

Polisi memastikan tak ada tindakan rudapaksa.

Sampai saat ini polisi masih memburu pelaku. Sejauh ini saksi yang diperiksa sudah 18 orang.

Berdasarkan keterangan saksi, korban diketahui tak pernah cekcok atau bermasalah.

"Makanya sulit kami, keterangan saksi gak ada bertengkar dan lainnya." ucapnya.

Polisi pun menyebut tak menemukan barang bukti, selain barang milik korban.

Namun berdasarkan hasil pemeriksaan, korban tewas karena dianiaya menggunakan parang.

"Yang kita temukan handuk yang dipakai, kalau alat kekerasan tidak ada. Bekas luka kena parang,"ucapnya.

Sebelumnya, seorang emak-emak berinisial AN (50) ditemukan tewas bersimbah darah di hutan dekat kebun karetnya, Minggu sekira pukul 00.30 WIB.

Jasad AN pertama kali ditemukan oleh anaknya berinisial PN.

Saat itu anak korban sempat kehilangan ibunya ketika sedang mengutip getah karet di kebun mereka.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved