Rudapaksa Siswi SD

ANEH, Menteri PPPA Malah Memuji-muji Polisi, Padahal Kasus Rudapaksa Siswi SD Mengendap

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) angkat bicara soal kasus rudapaksa siswi SD oleh kepala sekolah

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Array A Argus

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Bintang Puspayoga buka suara soal siswi di Kota Medan diduga dirudapaksa kepala sekolah dan tukang sapu.

Ia pun merespon soal laporan dugaan kejahatan terhadap anak dan perempuan yang mandek hampir setahun.

Saat diwawancarai, Bintang malah memuji-muji kinerja aparat kepolisian soal penanganan kasus tersebut.

Padahal, kasus ini sudah dilaporkan sejak 10 September 2021 lalu dan diduga mandek hingga saat ini.

Baca juga: Siswi SD di Medan Diduga Dapat Kekerasan Seksual, Begini Tanggapan Wakil Wali Kota Aulia Rachman

Dia justru menyebut kasus itu sudah ditangani dengan baik oleh Polda Sumut. 

"Kalau sekarang ini kan masih dalam proses ya, ditangani dengan baik. Saya harap teman-teman wartawan mohon menunggu karena ini proses berlanjut  dan teman-teman aparat penegak hukum sudah mendampingi kasus ini dengan baik," kata I Gusti Bintang Puspayoga, di Hotel Madani, Medan, Kamis (8/9/2022). 

Bintang menjelaskan dalam beberapa waktu belakangan banyak kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak mencuat di media sosial.

Ia memandang hal itu tak terlepas dari meningkatnya kasus yang terungkap. 

Dia menyebut terkait kekerasan anak dan perempuan sudah berkolaborasi dengan stakeholder yang ada.

Dia berjanji tidak hanya memikirkan penyelesaian kasus di hilir saja, melainkan juga di hulu.

Baca juga: Respon Wakil Wali Kota Setelah Tahu Ada Siswi SD Diduga Dirudapaksa Kepala Sekolah

Pihaknya juga menyebut kekerasan terhadap anak dan perempuan ini dapat lebih mudah ditangani karena ada undang-undang Lex specialis untuk lebih mudah menjerat pelaku.

"Alhamdulillah belakangan ini kita komitmen, dan sinergi yang luar biasa baik oleh aparat penegak hukum. Karena ini kita kan melakukan pelatihan yang terintegrasi sehingga kita memiliki perspektif yang sama dalam penanganan kasus," sebutnya. 

Sebelumnya, kasus dugaan pemerkosaan siswi SD di Medan mencuat setelah ibu korban mengadu ke Hotman Paris.

Pelaku aksi bejat itu diduga Kepala Sekolah dan tukang sapu di sekolah bocah 10 tahun tersebut.

Kepada Hotman Paris Imelda mengaku, anaknya diduga menjadi korban pemerkosaan oleh kepala sekolah, pimpinan administrasi sekolah hingga tukang sapu di Medan.

Baca juga: Kasus Siswi SD Dirudapaksa Kepala Sekolah Mandek 1 Tahun di Polda Sumut, Polisi Ngapain Saja?

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved