Air Perumnas Simalingkar Mati

AIR di Perumnas Simalingkar Mati Berhari-hari, Direktur PDAM Tirtanadi Sumut Beber Penyebabnya

Dijelaskan Direktur Utama PDAM Tirtanadi Sumut bahwa ada tiga sebab air mati di daerah Simalingkar.

Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Randy P.F Hutagaol
Tribun Medan/Anisa Rahmadani
Kabag Hubungan Langganan PDAM Tirtanadi Cabang Padang Bulan, Zaman Karya Mendrofa saat menemui para pengunjuk rasa di kantornya, Rabu (31/8/2022). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Menanggapi persoalan air di Perumnas Simalingkar Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang, Direktur Utama PDAM Tirtanadi Sumut, Kabir Bedi angkat bicara, Rabu (31/8/2022).

Dijelaskan Kabir atas nama PDAM Tirtanadi mengucapkan permintaan maaf atas ketidaknyamanan karena air yang mati selama beberapa hari belakangan.

Dijelaskan Direktur Utama PDAM Tirtanadi Sumut bahwa ada tiga sebab air mati di daerah Simalingkar tersebut.

Baca juga: BEGINI BIADABNYA Anak Buah Bupati Langkat Nonaktif, Siksa Tahanan Sampai Mati Lebam-lebam

"Terkait isu kekurangan air di daerah selayang, Johor dan terkhusus Simalingkar bahwa ini sumber airnya berasal dari sibolangit memang pada bulan agustus ini terjadi kemarau panjang di daerah sibolangit sehingga mengakibatkan debit air kita menurun," terangnya.

Dikatakan Kabir debit air yang berasal dari Sibolangit mengalami penurunan sebanyak 10 persen

"Air kita Dari yg biasanya 580-590 debit saat ini hanya sekitar 540 jadi ada kurang sekitar 10 persen," jelasnya.

Adanya penurunan debit tersebut di katakan Kabir membuat suplai air ke masyarakat menjadi terganggu.

"Kita berharap curah hujan jadi lebih tinggi sehingga isu ini dapat selesai dengan baik," jelasnya.

Baca juga: BERITA Populer Hari Ini, Kapolrestabes Medan Bantu Penyandang Disabilitas hingga Kenaikan Harga BBM

Selain permasalahan kemarau dan menurunnya debit air, kabir juga menjelaskan ada permasalahan teknis

"Kedua, ini ada masalah pecah pipa dua hari lalu nah ini sudah kita perbaiki nah kebocoran ini yang menyebabkan air di pipa kosong dan mengakibatkan angin terperangkap, sehingga air tidak bisa masuk ke pipa itu," katanya.

Kendati permasalahan teknis terjadi, Kabir menegaskan bahwa pihaknya sedang melakukan pembuangan angin yang terdapat di pipa tersebut.

"Ini sedang kita stel pembuangan angin sehingga dapat mempercepat air dalam pipa," ucapnya.

Terakhir juga dikatakan Kabir penyebab matinya air itu dikarenakan adanya pertumbuhan pelanggan.

"Pertumbuhan pelanggan terus terjadi sementara debit air masih terbatas tapi kami Kami sedang bekerja keras untuk penandatanganan kontrak pembangunan instalasi air di daerah Johor,"jelasnya.

Diharapkan Kabir bahwa pembangunan Debit air ini pada Juni 2023 bisa selesai.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved