Update Kasus Pembunuhan Brigadir J

Dahsyatnya Tangisan Perempuan Batak, Peran Besar Budaya Ungkap Kematian Brigadir Yosua

di balik pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat yang dilakukan Bharada Richard Eliezer ( Bharada E) akhirnya terungkap.

Editor: Dedy Kurniawan
Ho/ Tribun-Medan.com
Tangisan Perempuan Batak, Rosti Simanjuntak 

Akibat hal itu, Brigadir J yang telah meregang nyawa pun dimakamkan ala kadarnya, tanpa upacaya pemakaman atau penghormatan terakhir dari institusi Polri.

Di momen pilu itu, ada sosok penting yang menjadi pemantik terungkapnya kasus kematian Brigadir J.

Sosok tersebut adalah Rosti Simanjuntak, ibu kandung almarhum Brigadir J. 

Kesedihan di wajah Rosti Simanjuntak, ibunda Yosua Hutabarat, saat di depan peti jenazah anaknya (kiri), dan ketika 10 hari sejak putranya meninggal (kanan).
Kesedihan di wajah Rosti Simanjuntak, ibunda Yosua Hutabarat, saat di depan peti jenazah anaknya (kiri), dan ketika 10 hari sejak putranya meninggal (kanan). (HO)

"Saya punya perspektif antropologis ingin mengatakan dia (ibunda Brigadir J) sebetulnya sedang menyuarakan budayanya, perempuan mengonstruksi perempuan Batak, seperti apa hubungannya dengan anak," ungkap Prof Sulistyowati Irianto dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Rosi Kompas TV, Sabtu (27/8/2022).

Baca juga: PUTRI HALUSINASI? LPSK : Pelecehan Seksual di Luar Nalar, Sudah Dihentikan Penyidik

Diakui Prof Sulistyowati Irianto, kasus kematian Brigadir J bisa terungkap karena sejak awal Rosti Simanjutak selalu menggaungkan keadilan untuk anaknya.

Kendati jarang tampil di televisi, Rosti Simanjuntak di awal-awal kasus anaknya vokal menyuarakan kepedihannya atas kematian Brigadir J yang tak wajar.

Ibunda Brigadir J histeris hingga pertanyakan keberadaan istri Ferdy Sambo saat jenazah anaknya akan kembali di autopsi
Ibunda Brigadir J histeris hingga pertanyakan keberadaan istri Ferdy Sambo saat jenazah anaknya akan kembali di autopsi (Kolase Tribunnews.com)

Padahal saat itu, belum banyak media yang berani memberitakan kematian seorang polisi akibat tembak menembak dengan sesama polisi.

"Anda mengatakan kepada saya, the game changer (pengendali permainan) adalah ibu Yosua. Bagaimana anda sampai dapat analisis ini, ketika ibu Yosua tidak banyak tampil. Ia sempat diwawancarai dalam kondisi sedih, tapi justru menurut Prof Sulis dialah yang membuat ini semua bisa terbuka ?" tanya Rosi.

"Ketika kasus ini terjadi, beberapa hari sesudahnya kan media tidak berani mewartakan. Bahkan Tribunnews Jambi sudah wawancara tapi tidak berani," kata Prof Sulistyowati Irianto.

Berawal dari momen Rosti Simanjuntak meraung-raung seraya menangisi Brigadir J, tabir kematian almarhum pun tersingkap.

Baca juga: MUNCUL Pakai Baju Serba Hitam, Putri Candrawathi Dinilai Masih di Bawah Kendali Sosok Ini


Publik mulai menaruh atensi atas kasus kematian Brigadir J.

Hal itu turut digencarkan oleh bibi Brigadir J yang juga adik-adik Rosti Simanjuntak.

Ya, melalui media sosial, Rohani Simanjuntak dan Roslin Simanjuntak terus membagikan kabar terkait kasus kematian Brigadir J.

Kalau saja kala itu Rosti Simanjuntak tak menyuarakan hal tersebut, bisa jadi kasus kematian Brigadir J tak pernah terungkap.

"Ibu Rosti itu tidaklah dalam posisi menggerakkan suatu aktivitas agar dia didengar kan. Tapi begitu media memberitakan bagaimana dia bertalu-talu meneriakkan keadilan untuk anaknya, langsung keluarganya aktif mendukung, lalu masyarakat. Bisa dibayangkan bila ibu itu diam saja, menerima, ikhlas," kata Prof Sulistyowati Irianto.

Sumber: Tribun Bogor
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved