Hadir di Medan, Nadiem Makarim Ikut Proses Peletakan Batu Pertama Universitas Satya Terra Bhinneka
Dia menuturkan, biasanya satu mahasiswa tidak cukup hanya menguasai satu ilmu saja, tetapi harus mempelajari banyak ilmu agar dapat survive.
"Waktu saya sharing di Instagram saya, itu menjadi konten viral dan hampir semua komen di Instagram saya menyebut kenapa tidak semua sekolah seperti ini, kenapa semua sekolah tidak menghargai kebhinekaan seperti disini, dan itu yang membuat saya ingin kembali ke sekolah ini," Tuturnya.
Lanjutnya, yang kedua alasannya untuk kembali adalah karena melihat kepercayaan diri dan juga seberapa besarnya minat dan bakat anak-anak di sekolah ini untuk melakukan kegiatan ekstrakurikuler.
"Saya sudah bilang sama pak Sofyan Tan salah satu indikator sekolah terbaik adalah berapa jumlah anggaran dan fokus yang ditekankan di kegiatan luar sekolah, karena itu yang benar-benar membangun minat dan bakat masing-masing siswa, kepercayaan diri mereka dan membuat mereka lebih merdeka memberikan kesempatan untuk mereka lebih memilih dan itu yang merupakan esensi dari kurikulum merdeka belajar," Sebutnya.
Masih dikatakan Nadiem, dirinya selau merasa terharu dengan lantunan doa yang dibacakan dengan 5 agama sekaligus.
"Saya terharu setiap mendengar doa lintas agama di depan itu, dan saya juga mempertanyakan, kenapa di Pemerintahan, disekolah, Perguruan Tinggi tidak menerapkan seperti itu juga," Sebutnya.
Dia menambahkan, mengedepankan multikulturalisme dalam kehidupan sehari-hari itu sangat penting, program-program merdeka belajar yang berhubungan langsung dengan peningkatan mutu juga harus dilakukan semua sekolah dan hari ini telah dilaksanakan oleh YP SIM salah satunya adalah SMK pusat Keunggulan.
(cr10/Tribun-Medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Peletakan-batu-pertama-oleh-Menteri-Pendidikan.jpg)