Berita Sumut

Edy Rahmayadi Malu, Puluhan Warganya Pilih Kerja Ilegal ke Kamboja, Lontarkan Pepatah Lama

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengaku malu mengetahui 24 orang warganya akan bekerja secara Ilegal ke Kamboja.

Penulis: Fredy Santoso |

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengaku malu mengetahui 24 orang warganya akan bekerja secara Ilegal ke Kamboja.

Edy Rahmayadi pun melontarkan pepatah orang-orang terdahulu yang lebih memilih tetap berada di negara sendiri meski dihujani batu.

"Dari dulu orang tua kita sudah memberikan pepatah. Walaupun hujan emas di negara orang lebih enak hujan batu di negara sendiri," kata Edy Rahmayadi dalam konferensi pers di Polda Sumut, Senin (22/8/2022).

Baca juga: Serapan Anggaran Masih 35 Persen, Gubernur Edy Sebut Tingkat Inflasi Sumut Mengkhawatirkan

Edy merasa malu lantaran merasa tak bisa menjaga warganya.

Apalagi mereka hendak bekerja ke Kamboja karena iming-iming gaji jauh lebih besar.

"Saudara-saudara. Ini hal yang sangat memalukan. Sepertinya kita tidak bisa menjaga rakyat kita," ucapnya.

Edy pun mengungkit saat awal pandemi Covid-19 hampir 1 juta orang pekerja migran Ilegal asal Indonesia, khususnya Sumut hendak balik ke Indonesia.

Namun mereka terkendala pulang karena masuk secara Ilegal.

Kemudian mereka dibantu oleh pemerintah daerah termasuk biaya.

Menurut Edy pekerja migran Ilegal ini berangkat diam-diam, tetapi kalau kena masalah minta bantuan pemerintah.

"Begitu ada kesulitan dia, nanti yang rugi adalah pemerintah, salah satunya itu. Kita harus membayar ongkos mereka pulang. Yang jadi persoalan bukan biaya, tetapi bangsa Indonesia tercoreng,"ucapnya.

Sebelumnya, Polda Sumut mengamankan 212 pekerja migran Ilegal yang akan diberangkatkan ke Kamboja.

Mereka hendak ke Kamboja melalui Bandara Kualanamu, Deliserdang.

Atas pencegatan ini Polda Sumut pun telah menetapkan lima orang tersangka sebagai penyalur. Tiga diantaranya pun telah ditangkap sementara 2 lagi masih buron.

Kapolda Sumut Irjen Panca Putra Simanjuntak mengatakan, mereka mengatasnamakan sebuah perusahaan PT MEB di Jakarta Barat untuk merekrut pekerja.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved