Update Kasus Pembunuhan Brigadir J
Curiga Kuku Brigadir J Dicabut, Jawaban Dokter Forensik Hasil Autopsi Mengejutkan, Beda Kamaruddin
Benarkah ada penyiksaan sebelum Brigadir J meninggal?Bagaimana dengan kuku korban yang disebut dicabut sebelum meninggal?
Ade menyebut tim autopsi telah bertugas untuk melakukan pemeriksaan jaringan dan membuat laporan hasil pemeriksaan terhadap autopsi ulang Brigadir J.
"Autopsi ulang ini tentunya ada plus minus, tentu gambaran luka lebih baik di autopsi kedua. Tapi kami bersyukur kami masih mendapatkan petunjuk mengeneai gambaran luka-luka di tubuh korban," kata Ade.
"Kita masih bisa meyakini luka-luka di tubuh korban merupakan luka tembak," imbuhnya.
Ade menambahkan, dokumen hasil autopsi ulang telah diserahkan ke Bareskrim Polri.
Ia mengharapkan hasil autopsi kedua ini dapat membuat kasus kematian Brigadir J semakin terang.
"Ini memang kewenangan penyidik untuk membuat terang perkara ini dan kami harapkan hasil yang kami berikan ini bisa semakin meyakinkan bagi penyidik tentang bagaimana luka di tubuh korban dan bagaimana efeknya terhadap tubuh almarhum," jelasnya.
Dia menegaskan tim gabungan forensik autopsi ulang Brigadir J itu bergerak independen tanpa tekanan dari pihak manapun.
Sambo Ikut Menembak?
Sebelumnya, Komnas HAM membeberkan pengakuan tersangka Bharada E. Dalam pengakuannya, Brahada E mengakui telah menembak Brigadiri J.
Namun, Bharada E menyebut bahwa Irjen Ferdy Sambo ikut menembak Brigadir J sebanyak 2 kali.
"Kami periksa Richard (Bharada E), dia mengakui bahwa Pak FS melakukan tembakan, dua tembakan ke Yosua," ujar Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik.
KOMNAS HAM juga telah meminta keterangan kepada Ferdy Sambo.
Dalam keterangannya, Ferdy Sambo mengakui telah memerintahkan Bharada E untuk menembak Brigadir J.
"Dia katakan memang dia yang perintahkan Richard atau Bharada E untuk melakukannya," kata Taufan. Namun, Sambo tidak secara terbuka mengakui telah menembak Brigadir J.
Taufan menyatakan bahwa Sambo mengakui dua hal dalam pemeriksaan oleh Komnas HAM. Dua hal yang diakui Sambo antara lain bahwa dia sebagai otak penembakan atau pembunuhan Brigadir J dan menjadi otak yang merancang skenario sebagai bentukobstruction of justiceatau upaya menghalangi proses hukum.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Hasil-autopsi-ulang-Brigadir-J-berbeda-dengan-temuan-dari-temuan-pengacara-Kamaruddin-Simanjuntak.jpg)