Kenaikan BBM

BBM Subsidi Jenis Pertalite dan Solar Bakal Naik Harga, Pengamat: Wajar

BBM subsidi jenis solar dan pertalite diwacanakan bakal naik harga pada pekan depan

Editor: Array A Argus
HO
Suasana kendaraan roda empat saat mengisi BBM di SPBU 11.2021.101, Jalan Kol. Yos Sudarso, Kota Medan, Sumatera Utara, Rabu (3/8/2022) /HO 

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Mentri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan memberi sinyal bahwa Presiden Joko Widodo berencana akan mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi Pertalite dan Solar pada pekan depan.

Menurut masyarakat, wacana BBM subsidi naik harga akan menambah beban pengeluaran.

Terlebih saat ini perekonomian masyarakat belum benar-benar pulih akibat kondisi pandemi Covid-19. 

Baca juga: HARGA BBM Naik Agustus 2022, Rincian Harga Pertamax Turbo, Dexlite, Bocoran Kenaikan Harga Pertalite

"Sudah susah makin susah awak jadinya, kami bekerja menggunakan motor, kalau harga BBM naik lagi, yang ada gajinya habis untuk isi bensin," kata Dody, warga Kota Medan, Minggu (21/8/2022).

Senada disampaikan warga lainnya bernama Puji.

Sopir angkutan umum ini mengatakan wacana kenaikan BBM tentu akan berdampak buruk pada pemasukannya. 

"Tega sekali kalau sampai menaikan harga BBM, kerjaan kita semuanya pakai bensin, kalau harganya naik, jadi sedikit lah pendapatan kami. Kalau seperti ini, yang ada masyarakat yang susah makin susah, yang belum susah akan susuh," ucapnya.

Baca juga: BBM Pertalite Naik Rp 2.350 Jadi Rp 10 Ribu per Liter, Berikut Penjelasan Pertamina

Sementara itu, Pengamat Ekonomi Sumatera Utara, Wahyu Ario Pratomo mengatakan kenaikan harga BBM subsidi pertalite dan solar memang sudah sewajarnya.

Sebab, kata dia, harga minyak dunia saat ini masih cukup tinggi, yakni di atas USD 100 per barrel.

"Dengan jumlah kenderaan bermotor yang semakin besar, pasti akan menyebabkan subsidi negara semakin membengkak. Ditambah lagi masyarakat yang berkemampuan juga masih menikmati penggunaan bahan bakar bersubsidi," ujarnya, Minggu (21/8/2022). 

Dikatakan Wahyu, hal tersebut dilakukan agar uang negara lebih digunakan untuk tujuan yang lebih produktif, seperti pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia. 

Baca juga: SIAP-SIAP Harga BBM Pertalite Naik, Menteri ESDM: Sedang Pembahasan

Maka dari itu, sudah sewajarnya subsidi bahan bakar dikurangi, apalagi saat ini pemerintah masih menanggung anggaran yang defisit karena penerimaan nya yang masih lebih kecil dibandingkan belanja nya.

"Tentunya kita semua tidak berkeinginan kalau nanti subsidi yang terus bertambah harus didanai dengan utang luar negeri. Oleh karena itu, pemerintah sebaiknya mengurangi subsidi bahan bakar dengan cara menaikkan harga bahan bakar seperti pertalite dan solar," ucapnya.

Menurut Wahyu, sebaiknya hanya kendaraan umum dan sepeda motor saja yang dapat menikmati BBM subsidi pertalite dan solar.

Baca juga: TURUN, Berikut Daftar Harga BBM Shell di Indonesia

"Kalau peraturan batasan sampai dengan kendaraan 1500 CC, hal itu juga masih belum tepat karena banyak masyarakat yang berpenghasilan cukup tinggi juga memiliki mobil. Tetapi kalau untuk kenderaan umum, transportasi barang dan sepeda motor tidak dinaikkan, dampaknya akan lebih rendah terhadap inflasi," katanya.

Ia mengatakan, sebaiknya negara memberikan subsidi kepada kenderaan yang produktif, seperti kendaraan umum dan transportasi barang, agar subsidi yang menjadi tanggungan negara menjadi lebih tepat sasaran dan diharapkan tidak akan memberikan dampak terhadap inflasi.(cr10/Tribun-Medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved