SIAP-SIAP Harga BBM Pertalite Naik, Menteri ESDM: Sedang Pembahasan

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, pembahasan kenaikan harga pertalite dikoordinasikan di bawah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Editor: Juang Naibaho
Tribun Medan/Septrina Ayu Simanjorang
Salah satu SPBU di Gatot Subroto Medan, Senin (15/3/2021). SPBU ini memasang papan pengumuman bertuliskan kosongnya BBM Pertalite dan pasokan sedang dalam perjalan. 

TRIBUN-MEDAN.com - Sinyal kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite makin menguat.

Kini pemerintah sudah melakukan pembahasan terkait rencana kenaikan harga pertalite.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, pembahasan kenaikan harga pertalite dikoordinasikan di bawah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

"Lagi dibahas (kenaikan harga Pertalite), masih dikoordinasikan di Pak Airlangga (Menko Perekonomian)," ujarnya saat ditemui di Kompleks MPR-DPR RI, Jakarta, Selasa (16/8/2022).

Arifin mengatakan, keputusan mengenai kenaikan harga Pertalite masih harus menunggu revisi Peraturan Presiden (Perpres) 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran BBM.

Dia pun berharap revisi perpres tersebut bisa rampung bulan ini. "Kita harus ubah Perpres dulu, mudah-mudahan (bulan ini selesai), karena harus sosialisasikan dulu," ungkapnya.

Baca juga: Harga BBM Pertamina Jenis Ini Naik, Berikut Rinciannya

Sebelumnya, sinyal kenaikan harga BBM sudah diberikan oleh beberapa menteri Kabinet Indonesia Maju. Salah satunya oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia.

Bahlil mengatakan, harga BBM berpotensi naik, meski tak menyebutkan secara gamblang kapan kenaikan harga tersebut terjadi.

Ia menyebut, beban subsidi diproyeksikan membengkak hingga Rp 600 triliun pada akhir 2022 karena lonjakan harga energi di global.

Di sisi lain, negara memiliki keterbatasan fiskal di tengah harga rata-rata minyak mentah dunia yang mencapai 105 dollar AS per barrel.

"Rasa-rasanya sih untuk menahan terus dengan harga BBM seperti sekarang, feeling saya sih harus kita siap-siap, kalau katakanlah kenaikan BBM itu terjadi,” kata Bahlil saat konferensi pers Perkembangan Pencabutan Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Kementerian Investasi, Jakarta, Jumat (12/8/2022).

Baca juga: Truk Tangki Pertamina Bocor Setelah Kecelakaan di Tol, BBM Pertalite Berceceran

Menteri Keuangan Sri Mulyani meminta PT Pertamina (Persero) untuk mengendalikan BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar agar tidak semakin membebani APBN.

Sri Mulyani mengatakan, saat ini pemerintah telah meggelontorkan subsidi energi termasuk BBM dan listrik sebesar Rp 502 triliun.

Nilai anggaran ini bisa membengkak jika Pertamina tidak mengendalikan penyaluran BBM bersubsidi.

“Ini makanya, saya minta Pertamina mengendalikan agar APBN kita tidak mengalami tekanan tambahan. Karena, anggaran untuk subsidi minyak dalam hal ini, dan elpiji, serta listrik sudah mencapai Rp 502 triliun,” kata Sri Mulyani, di Jakarta Kamis (11/8/2022).

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved