Lakalantas Maut di Taput
KRONOLOGI Lengkap Lakalantas Taput Tewaskan 4 Orang, Sempat Hindari Pemotor yang Jatuh Tergelincir
Lakalantas maut di Jalinsum Sipoholon merenggut empat nyawa keluarga Sagala. Pemakaman adat besok diadakan. Inilah kronologi lengkapnya.
Penulis: Alvi Syahrin Najib Suwitra | Editor: Randy P.F Hutagaol
"Karena si pengendara jatuh sebelah kanan, adik sepupu saya ini enggak banting setir ke kanan. Dia lebih memilih nabrak sepeda motornya ketimbang pengendaranya. Jadi pas ngerem mendadak, mobil itu sudah hilang kendali. Sudah berputar - putar mobil itu dan langsung terjun ke jurang, " Tambahnya.
Dirinya yang mengetahui kejadian itu langsung bergerak ke lokasi untuk membantu mencari keluarga yang jatuh ke jurang terjal dengan kedalaman sekitar 90 meter.
Kondisi jurang yang terjal dan mobil tersebut jatuh ke dasar jurang yang dialiri sungai deras dan bebatuan yang besar.
Kondisi medan yang terjal membuat petugas kepolisian setempat dan dibantu warga sempat mengalami kesulitan.
Saat mengevakuasi korban dan bangkai mobil, petugas harus menggunakan tali untuk menjangkau keberadaan korban.
Alhasil, sekitar pukul 4 pagi, seluruh korban dan bangkai mobil akhirnya dapat diangkut ke atas dan para korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Tarutung.
"Jadi kejadian itu ayah saya, paman saya meninggal dunia, dan 1 orang yang selamat. Setelah itu langsung di bawa ke Rumah Sakit Tarutung untuk di otopsi, " Katanya.
Pemakaman 4 Korban Kecelakaan di Taput Akan Digelar Besok, Keluarga Sagala Gelar Upacara Adat
Empat korban kecelakaan di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Sipoholon, Kecamatan Sipoholon, Tapanuli Utara rencananya akan dimakamkan besok, Selasa (16/8/2022).
Pemakaman empat korban kecelakaan dari keluarga Sagala itu akan menggunakan prosesi upacara adat.
"Sesuai kesepakatan dari keluarga semua, keluarga kami akan dikebumikan besok (Selasa) dengan melalui pesta adat," kata keluarga korban yang juga Kades Parbuluan V, Maraden Sagala, Senin (15/8/2022).
Baca juga: Keluarga Sagala Tabur Bunga di Lokasi Kecelakaan, Berdoa Jangan Ada Korban Berikutnya
Sebelumnya keluarga korban menangis histeris saat melihat jenazah terbaring kaku di dalam peti mati yang diletakkan di rumah duka yang berada di Desa Parbuluan V Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi.
Korban atas nama Bonari Sagala (30) Mangasi Sagala (78) Sabam Sagala (60) Jahipas Sagala (67) masih satu ikatan keluarga dari Kepala Desa Parbuluan V, Maraden Sagala.
"Satu yang menjadi korban ayah saya ((Mangasi Sagala), 2 orang adek bapak saya (Sabam Sagala dan Jahipas Sagala) dan satu lagi adek sepupu saya (Bonari Sagala)," ujarnya Maraden kepada Tribun Medan.
"Jadi ayah saya ini punya 4 bersaudara, ayah saya anak pertama, lalu kemudian (Jahipas Sagala) anak kedua, dan (Sabam Sagala) anak ketiga," tambahnya.