Terbongkar Titipan Amplop Ferdy Sambo Diumumkan LPSK Setelah Sebulan, Keluarga Yosua Tolak LPSK

* Keluarga Brigadir J tak percaya Perlindungan LPSK

TRIBUN-MEDAN.com - Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) kini jadi sorotan di tengah proses penyidikan kasus kematian Brigadir Yosua Hutabarat atai Brigadir J.

Mulai dari dugaan suap berupa 'amplop' titipan dari Irjen Ferdy Sambo, yang diumumkan sebulan kemudian hingga perlindungan terhadap keluarga Brigadir J yang terabaikan.

Apa sebab LPSK tidak bisa memberikan perlindungan kepada keluarga Brigadir J?

Ketua LPSK Hasto Atmojo Suroyo mengaku kesulitan berkomunikasi dengan pihak keluarga.

Baca juga: BERITA TERKINI Putri Candrawathi Setelah Terbukti Bohong Dilecehkan, Kini Menanggung Malu

"Ini yang saya sayangkan malah keluarga Yosua (Brigadir J) karena pengacaranya kan tidak percaya dengan LPSK. Tapi kemudian ini kan menutup kesempatan bagi keluarga Yosua karena kita tidak bisa berkomunikasi dengan keluarga Yosua," kata Hasto kepada wartawan, Sabtu (13/8/2022).

Karena pengacara tidak percaya, LPSK tidak bisa memberikan perlindungan dan bantuan apa pun untuk pihak Brigadir J.

Baca juga: Terjawab Apakah Irjen Ferdy Sambo Dipecat dari Polri, Prosedur Pemecatan di Polri

Sebab berdasarkan hukum, perlindungan diberikan kepada korban yang secara sukarela meminta bantuan kepada lembaga.

"Padahal yang bisa diberikan LPSK itu sebenarnya bukan hanya perlindungan tetapi juga bantuan, bantuan ini bisa bantuan medis bisa bantuan psikologis," ucap Hasto.

Sebelumnya pihak keluarga Yosua ogah mendapat perlindungan dari LPSK. 

Bahkan mereka meminta perlidnungan dari TNI.

Titipan Amplop Ferdy Sambo Diumumkan Sebulan Kemudian

Sempat heboh suap berupa pemberian 2 amplop titipan dari Irjen Ferdy Sambo kepada pihak LPSK.

Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Edwin Partogi Pasaribu mengaku adanya pemberian dua amplop tebal usai bertemu Irjen Ferdy Sambo pada 13 Juli 2022 lalu.  

Edwin mengungkapkan pemberian amplop itu dilakukan di kantor Propam Polri.